[caption id="attachment_301831" align="aligncenter" width="500" caption="Inilah penampakan jemuran baju di HDB"][/caption]
Di Singapore rumah susun atau Apartment dari Pemerintah di sebut HDB ( Housing Development Board ). Hampir 80 % warga Singapore menetap di Apartment , entah itu HDB atau Condominium. Selebihnya tinggal di Landed Property atau Rumah. Tapi jangan salah HDB di Singapore tidak terkesan kumuh dan jorok bahkan harganya mahaaaaaal sekali apalagi kalau di rupiahkan anda bisa terkencing-kencing sambil berlari .
Pertama kali pindah ke Singapore tahun 1994 kami masih tinggal dengan mertua di sebuah apartment di daerah Toa Payoh Lorong 8 ( central Singapore ) . Dalam Bahasa Hokkien Toa berarti Besar, Payoh artinya….rawa . Jadi kalau diartikan adalah…Rawa yang Besar.
Terlepas dari nama yang kedengaran memang agak aneh saya sempat tinggal disana selama setahun lebih sebelum akhirnya bembeli apartement kami sendiri di daerah Woodland .
Apartement ini mempunyai 3 kamar, 1 ruang tamu , dapur, 1 kamar mandi dan WC . Walaupun ada 3 kamar tetapi serasa sempit karena luas hanya sekitar 90 m2 (970 sq ft). Dalam bayangan saya waktu itu pasti apartmenennya besar sekali seperti kalau menonton drama Hongkong yang sering saya lihat , ternyata saya salah persepsi , yang saya tonton ternyata apartemennya orang kaya jadinya besar sekali.
Apartement mertua kecil dan kamar mandi cuma satu! dan itupun model kuno kalau dibandingkan sekarang, walaupun begitu segi keamanan dan kenyamanan tetap terjaga dan fasilitas seperti Saluran gas , air , listrik yang sudah otomatis terpasang di tiap apartment.
Apartement ini mempunyai 24 lantai , lift tidak turun di semua lantai tetapi hanya turun di lantai 3,6,8,11 dan seterusnya . Jadi kalau anda tinggal di lantai 13 harus memencet tombol 11, selebihnya anda mesti naik ke lantai 12 dan 13 dengan tangga, begitu seterusnya. Buat saya sih tidak masalah tapi bagi tetangga saya yang sudah tua kadang kasihan sekali , kalau pas ketemu di bawah kadang saya selalu membawakan barang belanjaannya karena kasihan sekali melihatnya ngos-ngosan naik 2 tangga !
[caption id="attachment_301830" align="aligncenter" width="800" caption="Penampakan tempat sampah yang nempel di dinding dapur apartement lama"]
Ada kejadian lucu waktu pertama kali datang tahun 1994 itu,waktu itu sehabis masak saya bingung mencari-cari sampah dimana , tak secuilpun saya temui tong sampah di dalam apartment. Ternyata tong sampahnya saya temukan di dekat jendela tepat di bawah tempat cuci tangan . Tempat sampah ini unik karena anda hanya perlu membuka tutup sampah tersebut dan sampah anda langsung terjun dari lantai 24 turun ke lantai dasar tepat di dalam bak sampah! saya sempat geli waktu itu tapi memang praktis sih …semua yg tidak berguna langsung saja dilempar! Tetapi sekarang apartement model baru kebanyakan tempat sampah berada di luar di lobby depan berdekatan dengan lift, jadi kalau anda ingin membuang sampah sekarang mesti membuka pintu rumah dulu dan keluar ke loby .
Ada lagi kebingungan saya waktu itu, jadi bagaimana cara menjemur baju wong kita tidak mempunyai balkon. Ternyata cara menjemur di apartement pun ada caranya, setelah pakaian dicuci di mesin cuci masukkan satu persatu ke bambu panjang ( ada yang jualan lho di toko-toko ), pastikan air tidak menetes-netes dari baju –baju jemuran anda, kalau sampai kedapatan air menetes-netes anda bisa dikomplain tetangga dari bawah lantai dan bisa-bisa terjadi perang antar tetangga , buntut-buntutnya Polisi akan datang ke apartment .
Saya tidak menyukai cara menjemur ala Singapura ini , karena disamping berat sekali dan juga sangat rawan terjadi kecelakaan , makanya jangan heran banyak pembantu Indonesia yang meninggal karena terjatuh , terpeleset ke Jendela gara-gara menjemur baju dengan bambu ini! Jadi bagaimana penyelesainnya ? Setelah saya mengutarakan kekhawatiran melihat bambu yang sangat panjang dan berat kami memutuskan untuk membeli mesin pengering. Jadi setelah pakaian dicuci kita masukkan ke mesin pengering , bagaimana dengan yang tidak mempunyai mesin pengering? Gampang saja Karena sekarang banyak di jual tempat jemuran baju tanpa anda harus bersusah-susah mengangkat bambu yang panjang dan berat!
Itu semua cerita tahun 1994, Tahun 1996 kami mempunyai apartement sendiri dengan luas 110 m2 (1,200 sq ft) harganya waktu itu kalau tidak salah $108 ribu , benar kami membelinya dengan mencicil tetapi rasanya bangga sekali karena bisa membeli apartement sendiri dan tidak menumpang di rumah mertua. Apartement ini baru karena kami mesti menunggu setahun antri untuk bisa mendapatkannya,
Sewaktu kunci pertama di berikan Fasilitas apa yang ada di apartement? Air,Gas,Listrik adalah hal wajib di Singapore otomatis semua sudah terpasang, tetapi untuk gas kalau anda tidak mau memakai gas yang sudah tersedia dari Pemerintah anda bisa membeli tabung gas dari penjual yang dalam iklannya siap 24 jam memenuhi panggilan anda!
Memang tarif gas pemerintah agak mahal dibanding membeli tabung gas dari luar , tetapi saya suka praktis dan tidak mau di repotkan dengan urusan “kalang kabut” bayangkan sewaktu anda sedang memasak ayam goreng tiba-tiba gas habis pasti kesal bukan? Itu yang saya hindari. Tetapi banyak juga orang Singapore yang tidak mau menggunakan fasilitas gas yang praktis dengan alasan mahal!
Toilet juga telah terpasang, tetapi lantai masih tanah dan berdebu jadi kita harus merenovasi rumah setelah kunci rumah di serah terimakan. Jangan heran kalau di Singapore pemilik rumah baru kadang gila-gilaan merenovasi rumahnya sampai puluhan ribu dollar bahkan kawan saya pernah bercerita kalau dia habis merenovasi HDB nya sekitar $50 Ribu ( kalikan dengan 9 ribu kira-kira sekarang nilai tukar Singapore ke Rupiah ), gila bukan? . Itulah Singapore nilai Property disini memang bisa bikin orang waras jadi gila….
Sekarang apartement HDB hampir semuanya memunyai fasilitas yang bagus seperti tempat bermain anak , fitness, taman, jalur untuk orang handicapped, disabled ( difabel), CCTV di tiap lift.