Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gerakan Anti Pengungsi Di Jerman

4 Desember 2014   02:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:06 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14176095871445461889

[caption id="attachment_380346" align="alignnone" width="480" caption="http://www.berliner-zeitung.de/berlin/demonstration-in-marzahn-800-anwohner-und-neonazis-demonstrieren-gegen-fluechtlingsheim,10809148,29209884.html"][/caption]

Aku sering di rumah akhir-akhir ini, kalau bukan untuk keperluan mendesak memang  lebih suka di rumah . Menulis , belajar Herba , membaca dan chatting dengan teman-teman di belahan penjuru dunia untuk mengusir kebosananku sambil menunggu tukang bangunan rumah yang pemalas sekali menyelesaikan renovasi rumah kami. Renovasi rumah yang hanya secuil bisa molor hampir setahun, ini di Jerman lho bukan di Afrika ( sorry Afrika saya membandingkannya dengan anda , karena memang begitulah adanya ). Statemen ini kupinjam dari  Seiko si orang Jepang kawanku , dia selalu membandingkan segala sesuatunya di Ndeso Magdeburg ini dengan Afrika. Jadi bukan salahku. Titik.

Makanya dari pada pusing  tiap hari gondok, kecewa dan mangkel dengan kontraktor terburuk sekampung Magdeburg ini  Sesekali ku buka televisi siapa tahu ada sesuatu menarik di sana. Sambil celingak -celinguk baca-baca koran dan tetap setia dengan CNN.

Ada Sms masuk dari teman ku Herr Maier di Marzhan , Marzhan sebuah Distrik yang terletak di Berlin Timur.

"Cepat buka TV dan saksikan Berita , jangan kesini sampai situsi tenang"

Aku memang berniat mengunjunginya minggu lalu tetapi dengan SMS tersebut niatan ini harus ku undur. Ku buka TV dan kusaksikan ternyata ada Demo di Marzhan. Mereka menolak dan berdemo Anti Pengungsi. Demonstran mengecam kurangnya konsultasi dan koordinasi Pemerintah setempat dan penduduk lokal tentang pusat pengungsi ( refugee centre  / refugee camp) disana.

Seperti diketahui Jerman adalah negara pertama di Eropa yang menjadi tujuan  para pencari suaka. Sebanyak 200.000 pencari suaka datang  tahun ini dan jumlahnya hampir 60 persen lebih dari tahun 2013. Para pencari suaka politik kebanyakan datang dari negara yang dilanda perang terutama Suriah, Irak dan Afghanistan dll. Sebagai tambahan juga di Jerman kebanyakan Pusat pengungsi didirikan dari gedung bekas Barak tentara , Sekolah -sekolah yang sudah tidak terpakai , tenda , perumahan mobile yang bisa dipindah dll.

Secara teknis dan menurut hukum, pencari suaka tersebut bukan imigran ilegal. Mereka benar-benar legal sampai keputusan dibuat oleh Otoritas setempat apakah permohonan mencari suaka mereka di setujui atau tidak. Proses tersebut  bisa sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di Jerman. Itulah perbedaan besar tentang persepsi  pengungsi di  benak kita , di mana setiap pengungsi apapun dinilai sebagai "ilegal" sampai terbukti sebaliknya. Tapi tentunya hal itu tidak akan terjadi di Jerman dan Negara EU lainnya.

Namun demikian menurut ku harus ada upaya lebih untuk menyelesaikan masalah pengungsi dari Suriah dan Irak oleh negara-negara yang sangat antusias mengobarkan dan menyiram minyak peperangan disana.

Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, ditambah Rusia dan Amerika Serikat. Anda memecahkannya dan memulai peperangan saudara ini, sebaiknya negara-negara anda bisa menjadi tuan rumah untuk para pelarian ini yang lari dari kekacauan  dan puing-puing yang anda tinggalkan. Tapi apa kenyataannya?. Pahit.  Negara Serakah akan selalu menjadi serakah dan pecundang. Lalu siapa yang rugi? . Anda semua tahu dan bisa melihat sendiri situasi negara-negara yang telah diobok-obok negara lain. Bisakah kita belajar dari itu?. Semangat pasti bisa.

Aku membalas SMS Herr Maier di Marzhan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun