Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Move-on" dari Perceraian, Bagaimana Menyikapinya?

27 Agustus 2017   05:04 Diperbarui: 27 Agustus 2017   18:38 2447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perceraian adalah salah satu peristiwa hidup yang memaksa perubahan besar dalam hidup . Apakah kamu suka atau tidak. Move on setelah perceraian itu tidak peduli seberapa kuat dirimu, karena itu adalah suatu tantangan berat. Saya tahu dari pengalaman 2 kali perceraian, tidak peduli siapa yang salah atau apa situasinya. I'm doing great again sekarang, boleh dikata sebenarnya saya lebih baik daripada situasi yang dulu Tapi sejujurnya, saya dulu merasa tidak akan pernah sampai  pada titik seperti saat ini, yeeeeah great kan?

Saya menulis untuk memberi kamu harapan bahwa segala sesuatunya akan berubah tidak hanya oke tapi lebih baik daripada oke. Kamu akan mendapatkan pencerahan dan beralih ke kehidupan yang lebih hebat lagi. Pertama, yang paling penting yaitu ini: Bahwa tidak ada Regu Penyelamatan Emosional yang datang untuk menyelamatkanmu dari semua masalah ini. Ya, saya tahu, ini sangat menyedihkan sekali. Kamu sendirian, banyak sekali sesuatu yang ada di kepala mu setiap hari dengan berbagai emosi  bercampur aduk , marah, lega, terhina, depresi dan ketakutan. 

Bingung dan terbebani pada saat bersamaan. Terkadang hal ini berlangsung bertahun-tahun. Kamu mungkin merasa gagal dan tidak menarik, seperti nya telah kehilangan tahun-tahun paling berharga dalam hidupmu. Kepercayaan diri goyah, mudah tersinggung, kadang-kadang menjadi bitchy hanya untuk memuntahkan racun, menahan kemarahan, kelelahan emosional dan fisik. Kemudian kamu akan mulai berfikir bahwa kehidupan orang lain sepertinya lebih bagus dan mereka memiliki kehidupan bersama dengan keluarga, sementara kamu tidak. Kemungkinan kamu juga memiliki banyak hal baru yang perlu dikhawatirkan mulai dari masalah uang hingga pekerjaan, perawatan anak dan pengaturan hak anak ( custody ), belum lagi mencoba untuk mencari tahu siapa dirimu sesungguhnya dan apa, atau siapa yang  kamu inginkan dalam hidup mu ke depan.

Saya benar-benar percaya "sikap atau attitude" adalah segalanya dan dikombinasikan dengan rasa humor, ini senjatamu untuk tetap survive setelah perceraian, bahkan untuk hari-hari terburuk sekalipun. Oh ya Saya ingatkan bahwa formula ini tidak mudah dan tidak bekerja setiap hari seperti yang kamu inginkan.  Tapi itu pasti akan berguna pada hampir setiap hari saat kamu beralih dari kehidupan lama ke fase kehidupan yang baru dan lebih baik!

Berikut adalah beberapa saran saya tentang bagaimana agar sikapmu supaya bisa menyesuaikan, move on dan terus berlanjut setelah perceraian: (cara ini telah saya gunakan)

1. Pertama , jangan salah memilih , ini pertentangan antara "dirimu" & "dirimu". Jadi kamu bisa memutuskan siapa yang menang. Kamu yang gelap atau kamu yang terang .

2. Ingatlah bahwa kamu hanya akan melumpuhkan diri mu dengan memusatkan perhatian pada hal-hal yang tidak kamu miliki dan tidak dapat kamu lakukan. Sebaliknya, fokus pada apa yang kamu miliki, dan bisa lakukan.

3. Maafkan dirimu.  Cobalah untuk tidak selalu mengalahkan diri sendiri. Hidup dapat melakukannya untukmu , trust me. Percayalah.

4. Belajar menciptakan sedikit kemenangan untuk diri sendiri dan membangunnya. Munculkan satu hal kecil setiap hari yang bisa menunjukkan kemajuan di area tertentu dalam hidup mu.

5. Jangan takut meminta bantuan: Wanita memberi terlalu banyak dan terlalu sombong untuk meminta bantuan. Tidak ada yang bisa membaca pikiranmu kok.

6. Kehidupan baru ini adalah sebuah karya yang sedang berjalan, jadi kamu perlu belajar kesabaran. Karya besar butuh waktu untuk diciptakan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun