Ku tertidur sebentar, sayup-sayup kudengar suara Adzan, ternyata Subuh menjelang sekitar jam 2.37 pagi, kudengar ada beberapa jamaah laki-laki datang dan melakukan shalat jamaah setelah itu sejam kemudian mereka meninggalkan Masjid dan menguncinya kembali. Tinggal  sendirian lagi dengan si kecil sampai besok pagi. Jam 5.30 pagi Mobil jemputan sudah di depan masjid dan Hp saya berdering nyaring, "bagaimana rasanya tidur disana?" katanya. Aku senyum-senyum saja.
Tak ku sangka selama ini Masjid  memang terkunci setelah ibadah Shalat berjamaah usai. Apakah ini karena komunitas kita yang sedikit dan minoritas disini, sampai Masjid pun harus terkunci untuk menjaga keselamatan. Keselamatan apa? tanyaku dalam hati. Keselamatan barang-barang atau keselamatan apa? wallahualam. Karena kulihat tidak ada benda-benda berharga didalamnya, kecuali kipas angin tua atau peralatan sound system yang tentunya bukan barang mewah. Lalu apa?
Hanya angin semilir dan bunga-bunga yang mampu berbisik-bisik karena  akupun tidak mendapatkan jawaban pasti. Keselamatan apa?
[caption id="attachment_348213" align="aligncenter" width="470" caption="Perjalanan Pulang Pagi Hari Dari Masjid Nan Sepi dikawal Mobil Pemadam kebakran...."]
![14055467301700014010](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14055467301700014010.jpg?t=o&v=700?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI