Mohon tunggu...
Gita Nur Aulia
Gita Nur Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - profesi pelajar

Tak perlu kata yg penting bukti nya

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Refleksi Sumpah Pemuda: Menghidupkan Semangat Persatuan dalam Kehidupan Bangsa

29 November 2024   09:04 Diperbarui: 29 November 2024   09:04 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Pendahuluan

Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 menjadi tonggak sejarah penting bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dalam Kongres Pemuda II, pemuda-pemudi dari berbagai daerah di nusantara menyatakan ikrar untuk bersatu sebagai satu bangsa, satu tanah air, dan menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Tiga poin penting dalam Sumpah Pemuda menjadi dasar dari semangat persatuan yang harus terus dihidupkan, terutama dalam menghadapi tantangan era modern.

Makna Sumpah Pemuda

1. Persatuan Bangsa
Sumpah Pemuda mencerminkan tekad pemuda untuk menghilangkan perbedaan etnis, suku, dan agama demi terciptanya identitas bersama sebagai bangsa Indonesia. Pada masa penjajahan, perpecahan sering dimanfaatkan penjajah untuk melemahkan perjuangan. Dengan bersatu, para pemuda menunjukkan bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan.

2. Penerimaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia dipilih sebagai bahasa persatuan untuk menghubungkan masyarakat dari berbagai daerah. Hal ini menunjukkan pentingnya komunikasi dalam membangun solidaritas. Bahasa Indonesia menjadi alat untuk menyampaikan ide, memperjuangkan kemerdekaan, dan kini, sebagai sarana membangun peradaban bangsa.

3. Peran Pemuda
Pemuda menjadi garda depan dalam perjuangan nasional. Semangat dan idealisme mereka membuktikan bahwa perubahan dimulai dari jiwa-jiwa muda yang memiliki visi besar.

Relevansi Sumpah Pemuda di Era Modern
Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan yang berbeda, seperti globalisasi, perkembangan teknologi, hingga isu intoleransi. Refleksi Sumpah Pemuda memberikan pelajaran berharga bahwa:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun