Google Scholar merupakan salah satu mesin pencari yang dirancang khusus untuk mencari artikel, makalah, dan publikasi ilmiah dari berbagai sumber di seluruh dunia. Dengan fitur-fitur yang lengkap, Google Scholar menjadi pilihan utama para peneliti untuk menemukan referensi-referensi penting dalam mendukung penelitian mereka.
Namun, ada perangkat lain yang dapat Anda gunakan untuk mencari referensi dalam kebutuhan menulis Anda secara cepat, yaitu Perplexity Ai.
Sementara itu, Perplexity.ai adalah platform analisis bahasa alami (NLP) yang dirancang untuk membantu pengguna memahami dan menganalisis teks dalam jumlah besar. Perplexity.ai dapat digunakan untuk melakukan analisis sentimen, pengelompokan topik, dan pemodelan bahasa.
Perplexity.ai adalah platform yang menyediakan kemampuan untuk melakukan analisis teks dan membangun model bahasa alami. Berikut adalah beberapa keunggulan dari Perplexity.ai:
- Kemampuan untuk memproses teks dalam berbagai bahasa: Perplexity.ai dapat memproses teks dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam konteks global.
- Penggunaan teknologi AI terbaru: Perplexity.ai menggunakan teknologi terbaru dalam bidang pemrosesan bahasa alami, seperti deep learning, sehingga mampu membangun model bahasa yang akurat dan efisien.
- Kemampuan untuk menghasilkan prediksi yang presisi: Perplexity.ai dapat menghasilkan prediksi dengan presisi tinggi dalam berbagai tugas analisis teks, seperti analisis sentimen dan pengenalan entitas.
- Tersedia fitur API: Perplexity.ai menyediakan fitur API, yang memudahkan integrasi platform ini dengan aplikasi atau sistem lain, seperti chatbot atau aplikasi customer service.
- Mudah digunakan: Perplexity.ai dirancang dengan antarmuka pengguna yang mudah digunakan, sehingga bahkan pengguna yang tidak memiliki latar belakang teknis yang kuat dapat dengan mudah mengakses dan menggunakan platform ini.
Perbedaan utama antara Google Scholar dan Perplexity.ai adalah tujuan penggunaannya. Google Scholar digunakan untuk mencari sumber akademik, sementara Perplexity.ai digunakan untuk menganalisis teks dan memahami makna di baliknya.
Namun, kedua alat ini dapat digunakan bersama-sama untuk melakukan penelitian dan analisis yang lebih komprehensif. Misalnya, pengguna dapat menggunakan Google Scholar untuk menemukan sumber akademik dan kemudian menggunakan Perplexity.ai untuk menganalisis dan memahami teks di dalamnya.
######
Jangan lupa follow instagramku @ananta.writer untuk mendapatkan tips dan info menulis atau menerbitkan buku.
Salam literasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H