Pada tanggal 11 Juli 2022, Universitas Pendidikan Indonesia kembali menjalankan program Kuliah Kerja Nyata Tematik yang diikuti oleh 7.089 mahasiswa yang terbagi menjadi 191 kelompok KKN reguler dan 50 kelompok KKN rekognisi. Kelompok tersebut tersebar ke berbagai penjuru desa di Indonesia dengan masing-masing membawa tujuan mengimplementasikan program SDGs (Sustainable Development Goals) Desa. Salah satunya yaitu kelompok 113 yang mendapatkan subtema "Desa Tanpa Kesenjangan".
Gita Muslimah Rahayu, yang merupakan salah satu anggota dari kelompok 113, menjalankan program kerjanya yang berkaitan dengan Desa Tanpa Kesenjangan di Desa Sukanagara, Kabupaten Cianjur. Dengan dibimbing Sri Wahyuni Tanshil, M.Pd., Gita bersama kedua teman sekelompoknya melakukan observasi ke lapangan terkait bantuan sosial terhadap warga yang terdampak Covid-19.
Sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, Gita terlebih dahulu melakukan wawancara dengan pemerintah setempat yaitu Kepala Desa Sukanagara Wawan Ridwansyah. Menurutnya, selama Covid-19 40% anggaran desa disalurkan untuk bantuan sosial kepada warga yang terdampak.Â
"40% anggaran desa disalurkan untuk BLT dengan total bantuan setiap kepala keluarga besarnya sekitar 400-600 ribu rupiah," begitu ungkapnya.
BLT Dana Desa merupakan program jaring pengaman sosial untuk pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Covid-19 telah menimbulkan dampak pada aspek sosial, ekonomi, dan keuangan selain dampaknya terhadap aspek kesehatan masyarakat. Â Program Bantuan Langsung Tunai-Dana Desa (BLT-DD) yang dilaksanakan oleh desa memberi indikasi kemampuan desa dalam mengelola program bantuan sosial secara transparan dan akuntabel.
Setelah melakukan wawancara dengan warga yang mendapat bantuan tersebut, didapatkan data sebanyak 96,75% kepala keluarga menerima bantuan, sedangkan sisanya menolak untuk menerima bantuan dikarenakan para kepala keluarga tersebut merasa kondisinya tercukupi. Adapun bantuan tunai yang didapatkan totalnya beragam tergantung tingkat kemiskinan warga. Total bantuan paling sedikit sebesar Rp400.000,00 dan paling banyak yaitu Rp600.000,00.
Dengan adanya BLT selama pandemi, warga mengaku sangat terbantu terutama dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Bantuan tersebut dimanfaatkan untuk membeli bahan makanan, uang sekolah, uang transportasi, dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H