Mohon tunggu...
GITA KARTIKA DEWI
GITA KARTIKA DEWI Mohon Tunggu... Lainnya - Enjoy your life

Ilmu Lingkungan '20 UNSOED || Kimia '15 UKSW || Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Cinta Bersatu karena Musik

5 Februari 2021   12:02 Diperbarui: 5 Februari 2021   12:26 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu udara begitu segarnya berhembus di daerah Tampa, Florida. Terlihat seorang siswi yang sedang duduk sambil bermain gitar dan menyanyi. Ya, siapa lagi kalau bukan Gabriella Kate Dominic, seorang siswi tahun pertama di Senior High School of Tampa. Dia lebih dikenal dengan nama Kate.

Kate merupakan siswi yang pandai dalam bidang seni, terutama seni musik. Oleh karena itu dia menyukai seorang siswa tahun ketiga di sekolahnya yang bernama Johanes Jordan Alexandre. Johan adalah seorang siswa yang terkenal di sekolahnya. Dia terkenal karena selain perawakannya yang begitu menawan, dia juga merupakan gitaris dan pebasket ternama di Florida. Dia juga seorang yang ramah dan baik hati, sehingga banyak siswi di Senior High School of Tampa menyukainya dan salah satunya adalah Kate.

Kate dan Johan adalah siswa yang sama-sama berada di kelas musik, hanya berbeda tingkatannya saja. Kate sering bermain musik bersama Johan sepulang sekolah. Bahkan Johan sering megajari Kate bermain basket. Siapa sih yang ga iri melihat mereka berdua begitu dekatnya seperti orang pacaran?

Sebenarnya mereka saling menyukai satu sama lain. Kate terus menunggu Johan untuk menjadikannya pacar. Namun Johan tak kunjung menyatakan perasaannya pada Kate.

Suatu hari saat mereka sedang latihan musik, Kate berusaha mengungkapkan isi hatinya kepada Johan.

“Johan, aku mau ngomong”, kata Kate.

“Ngomong tinggal ngomong aja kok. Ngapain pake izin segala? Hahaha..”, balas Johan kepada Kate.

“Em, sebenernya aku udah lama suka sama kamu, tapi aku malu buat bilangnya. Aku takut rasa sukaku ini tak akan terbalaskan”, ujar Kate.

“Ga usah takut, Kate. Aku itu suka sama kamu juga”, kata Johan.

“Yang bener, Jo?”, tanya Kate.

“Iya. Aku suka kamu sebagai sahabatku. Aku udah nganggep kamu adikku sendiri juga. Kamu mau kan selalu jadi sahabatku?”, balas Johan.

Mendengar perkataan Johan, Kate menjadi kecewa karena yang ia harapkan bukan menjadi sahabatnya, tetapi pacarnya.

“Em iya deh, Jo. Aku mau jadi sahabatmu”, kata Kate.

Sejak saat itu mereka bersahabat, tapi hubungan mereka seperti pacaran dan membuat teman Kate cemburu.

“Kate, kamu kok deket banget sama Johan sih? Kalian pacaran ya?”, kata Tania, teman Kate.

“Engga kok. Aku ga pacaran sama Johan. Kami cuma sebatas sahabat aja”, balas Kate.

“Halah.. Ntar juga ujung-ujungnya mesti kalian pacaran”, sahut Tania.

“Ga tau juga sih, Tan”, kata Kate.

Suatu hari tekejutlah Kate dengan kabar yang dibawa oleh Tania.

“Kate..!! Kamu udah tau belum kalau Johan pacaran sama Sunny, temen sekelasnya Johan?”, kata Tania dengan nada yang begitu mengejutkan Kate.

“Hah? Apa, Tan? Johan pacaran?”, tanya Kate.

“Iya, Kate. Tuh mereka lagi berduaan di bawah pohon deket lapangan”, jawab Tania.

Kate pun berlari ke arah lapangan dan ternyata benar apa yang dikatakan Tania padanya. Dilihatnya Johan sedang memegang tangan Sunny dan bercanda bersama. Kate yang melihat mereka langsung menangis menahan rasa sakit di hatinya karena ia selama ini telah menyukai Johan.

“Udah lah, Kate. Ga usah nangis. Cowok tuh ga cuma Johan”, ujar  Tania yang berusaha menghibur Kate.

Sejak saat itu, Kate dan Johan tidak terlihat bersama lagi. Bahkan mereka tidak pernah berkomunikasi sampai akhirnya Johan lulus sekolah.

Kate pun harus merelakan kepergian orang yang begitu disukainya.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, namun rasa sakit masih tersisa di hati Kate. Sampai suatu saat ada seorang cowok yang mendekati Kate. Dia adalah David Ben Andrew, teman kecil Kate yang akrab dipanggil Andrew. Andrew adalah seorang mahasiswa kedokteran di INTO University of South Florida. Dia kini berusia 17 tahun, namun karena dia pintar sekali sehingga dia masuk universitas lebih cepat dari pada teman seusia lainnya, atau disebut akselerasi.

Dia juga pandai bermain musik dan sering berlatih musik bersama Kate di studio tempat mereka biasa berkumpul bersama teman-teman masa kecilnya yang lain. Sampai suatu ketika Andrew menyadari bahwa dirinya mulai menyukai Kate. Kate sebenarnya juga menyukai Andrew sejak kecil, namun karena saat itu Andrew tidak merespon perasaan Kate dan Andrew pergi ke luar kota untuk bersekolah sehingga membuat Kate berpaling ke orang lain.

Kini kehadiran Andrew membuat Kate kembali pada rasa cintanya yang dulu hilang dan tergantikan orang lain, yaitu Johan dan sekarang berbalik kembali pada Andrew. Kate pun lama-kelamaan melupakan Johan.

Andrew dan Kate terlihat selalu bersama, bahkan baju yang mereka pakai pun warnanya sama.

“Cie, kembaran koh bajunya. Haha..”, kata Zac, teman Andrew dan Kate.

Andrew dan Kate pun tersenyum malu.

Ketika mereka bermain musik bersama teman-temannya, Andrew sebagai pianis atau gitaris dan Kate sebagai singer atau gitaris. Hubungan mereka sangat dekat, bahkan keluarga mereka pun dekat seperti saudara.

Suatu hari saat selesai latihan musik, Andrew mendekati Kate.

“Kate..”, panggil Andrew.

“Iya. Ada apa?”, sahut Kate.

“Aku mau ngomong. Boleh ga?”, tanya Andrew.

“Boleh. Kamu mau ngomong apa?”, balas Kate.

“Aku sebenernya suka sama kamu. Aku juga sayang dan cinta banget sama kamu. Aku udah lama memendam perasaan ini dan aku baru bisa ngungkapin sekarang. Aku dulu takut kalau kamu suka sama orang lain dan perasaanku ga bisa terbalaskan”, ungkap Andrew.

Kate pun menunduk terdiam dan deg-degan juga karena dia tidak mau kejadian yang dahulu terulang lagi dan hubungannya berakhir dengan status sahabat.

“Kate, kok diem?”, tanya Andrew.

“Eh, ga papa.”, jawab Kate.

“Kate, kamu mau ga jadi pacarku?”, tanya Andrew.

“Kamu ga salah bilang gitu?”, sahut Kate.

“Engga. Aku serius bilang gini”, kata Andrew dengan sungguh-sungguh.

“Em, aku sebernya suka sama kamu. Aku juga sayang dan cinta sama kamu.”, ungkap Kate.

“Jadi, kamu mau jadi pacarku kan?”, tanya Andrew.

“Iya. Aku mau jadi pacarmu, Andrew.”, jawab Kate.

“Makasih ya. Makasih banget”, kata Andrew dengan senang dan langsung memeluk Kate.

“Iya. Sama-sama”, sahut Kate.

Kemudian mereka berpacaran. Teman-temannya pun ikut senang mendengar mereka berpacaran.

“Akhirnya Kate bisa ngelupain Johan ya, Zac?”, kata Tania.

“Iya, Tan. Malah dapet yang lebih bagus dari Johan. Andrew kan lebih pintar, baik, dan yang paling penting tuh dia sabar banget. Cocok sama Kate yang perasaannya peka dan sensitif. Jadi mereka tuh dijamin bakalan awet deh.”, sahut Zac.

“Iya, amin.”, kata Tania.

Ya, seperti yang dibilang Zac, hubungan Andrew dan Kate berjalan lama banget. Belasan tahun lho. Bahkan hubungan mereka juga direstui oleh keluarga mereka. Mereka yang tadinya teman kecil, kemudian menjadi couple dalam bermusik, kini mereka menjadi couple sejati. Setelah mendapat restu dari keluarga, mereka bertunangan dan beberapa tahun kemudian mereka menikah.

Mereka terkenal sebagai pasangan yang baik dan ramah. Banyak orang yang menyukai mereka. Dan satu hal yang takkan terlupakan di hati mereka bahwa musik telah menyatukan mereka. Merekapun hidup bahagia menjadi keluarga musisi dan dokter ternama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun