Mohon tunggu...
Gita Giofani
Gita Giofani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa-poltekkes kemenkes pangkal pinang

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Susu Anak Bergula Tinggi: Manis di Mulut , Pahit di Masa Depan

31 Agustus 2024   10:23 Diperbarui: 31 Agustus 2024   10:26 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Susu, minuman yang identik dengan kesehatan dan pertumbuhan, kini tengah dibayangi oleh ancaman terselubung gula. Susu anak, yang seharusnya menjadi sumber nutrisi penting, justru dipenuhi dengan gula tambahan yang berpotensi merugikan kesehatan anak di masa depan.

Fenomena ini bukan tanpa alasan. Industri makanan dan minuman, dalam upayanya untuk menarik konsumen, seringkali menambahkan gula dalam jumlah berlebihan ke produk mereka, termasuk susu anak. Rasa manis yang dihasilkan memang mampu memikat lidah anak-anak, namun di baliknya tersembunyi bahaya laten yang mengancam tumbuh kembang mereka.

Gula Berlebih  Ancaman bagi Kesehatan Anak Konsumsi gula berlebih pada anak-anak memiliki dampak negatif yang signifikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.Risiko Obesitas Gula merupakan sumber kalori kosong yang dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh, meningkatkan risiko obesitas pada anak. Obesitas pada anak berpotensi memicu berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.

Gangguan Gigi Gula merupakan makanan bagi bakteri penyebab kerusakan gigi. Konsumsi susu bergula tinggi dapat meningkatkan risiko karies gigi pada anak.Gangguan Perkembangan Gula berlebih dapat menghambat penyerapan nutrisi penting seperti kalsium dan zat besi, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.Kecanduan Gula  Rasa manis yang berlebihan dapat membuat anak kecanduan gula, sehingga mereka cenderung memilih makanan dan minuman manis dan menolak makanan sehat.Mencari Solusi Kembali ke Susu Sehat Untuk melindungi kesehatan anak, diperlukan upaya bersama untuk mengurangi konsumsi gula berlebih, khususnya dalam susu anak.

Pilih Susu dengan Kandungan Gula Rendah Orang tua harus jeli memilih susu anak dengan kandungan gula rendah, idealnya kurang dari 5 gram per 100 ml.Baca Label dengan Teliti Perhatikan label kemasan susu dan perhatikan kandungan gula, serta kandungan nutrisi lainnya.Batasi Konsumsi Susu Bergula Tinggi Hindari memberikan susu bergula tinggi kepada anak secara berlebihan.Berikan Alternatif Sehat Berikan anak alternatif minuman sehat seperti air putih, susu rendah lemak, atau jus buah tanpa tambahan gula. Promosikan Pola Makan Sehat  Ajarkan anak untuk memilih makanan sehat dan menghindari makanan dan minuman manis.

Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur kandungan gula dalam produk makanan dan minuman, termasuk susu anak. Standar dan regulasi yang ketat diperlukan untuk membatasi penggunaan gula tambahan dalam produk makanan anak. Industri makanan dan minuman juga memiliki tanggung jawab untuk memproduksi produk yang lebih sehat dengan kandungan gula yang lebih rendah.

KESIMPULAN :

Susu anak bergula tinggi merupakan ancaman serius bagi kesehatan anak di masa depan. Orang tua, pemerintah, dan industri memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Dengan memilih susu dengan kandungan gula rendah, membaca label dengan teliti, dan mempromosikan pola makan sehat, kita dapat melindungi anak-anak dari bahaya gula berlebih dan menjamin masa depan yang sehat dan cerah bagi generasi penerus bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun