Mohon tunggu...
Gita Firanddia P.R.
Gita Firanddia P.R. Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Tantangan dan Solusi untuk Mewujudkan Swasembada Jagung di Negara Indonesia

18 Juni 2020   19:58 Diperbarui: 18 Juni 2020   20:03 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Permasalahan rantai distribusi yang panjang tidak mudah untuk diselesaikan. Hal ini dikarenakan mekanisme pasar yang telah dilakukan sejak dulu. Solusi yang tengah dilakukan yaitu Bulog mencoba untuk memotong rantai distribusi sehingga memungkinkan harga jagung dapat turun. Meski masih banyak hambatan dalam melakukannya, namun pemerintah tetap mengupayakan dalam memotong rantai distribusi yang terlalu panjang.

Tantangan ketiga yang dihadapi untuk mencapai rencana swasembada jagung yaitu penyerangan hama seperti ulat grayak bertambah tiap tahunnya. Hama ulat grayak merupakan hama yang menyerang titik tumbuh tanaman jagung. Hama ulat grayak menyerang tanaman jagung yang baru tumbuh dan yang menjelang panen. Penyebaran ulat grayak sangat cepat dengan jangkauan terbang mencapai 100 km. Setelah menjadi kupu, perkembangbiakan hewan ini terjadi sangat cepat. 

Apabila terserang hama ulat grayak tanaman jagung berpotensi mengalami penurunan produksi. Untuk mengatasi hama ulat grayak ini, dikirimkan tim ke lapangan supaya dapat diatasi dengan cepat. Pemerintah telah memiliki sistem daring untuk melaporkan segala hal mengenai hama. Solusi lain yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat serangan hama yaitu menggunakan bibit jagung transgenik. Jagung transgenik merupakan jagung hasil rekayasa genetika yang telah disisipi gen dari bakteri. Jagung transgenik lebih tahan terhadap serangan hama.

Peningkatan peminatan jagung setiap tahunnya harus diimbangi dengan peningkatan produksinya. Apabila tidak diimbangi dengan peningkatan produksi, negara Indonesia tidak dapat terhindar dari impor untuk mencukupi kebutuhan. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan kegiatan impor. 

Terdapat 3 tantangan yang dihadapi Negara Indonesia dalam mewujudkan swasembada jagung. Tantangan pertama yaitu luas lahan pertanian saat ini telah berkurang. Tantangan kedua yang dihadapi yaitu harga jagung terlalu tinggi karena panjangnya rantai distribusi. Tantangan ketiga yang dihadapi yaitu serangan hama saat melakukan budidaya tanaman jagung semakin bertambah tiap tahunnya. Pemerintah telah memiliki solusi untuk menangani ketiga tantangan tersebut dan masih berusaha berkembang untuk mewujudkan kemandirian pangan dan swasembada jagung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun