Tantangan dan Solusi Untuk Mewujudkan Swasembada Jagung di Negara Indonesia
Gita Firanddia Putri Ramadhiany (191510901037)
Essay
Jagung (Zea mays L.) termasuk kedalam jenis  tanaman satu musim/ annual. Satu siklus tanaman jagung berlangsung 80 -- 150 hari. Tanaman jagung memiliki akar serabut yang panjangnya dapat sampai pada kedalaman 8 m. Batang tanaman jagung bentuknya beruas - ruas yang tingginya dapat mencapai 300 m. Buah tanaman jagung terdiri dari tongkol jagung, biji jagung, dan daun pembungkus. Tanaman jagung dapat ditanam dan dapat tumbuh dalam kondisi apapun. Pertumbuhan tanaman jagung akan baik jika ditanam di tanah yang gembur ber Ph 5,5 -- 7,5 serta dengan kemiringan kurang dari 8%.Â
Proses budidaya tanaman jagung tidak dapat terhindarkan dari serangan hama dan penyakit. Apabila hama dan penyakit tersebut tidak segera diatasi dapat menyebabkan kegagalan panen. Hama yang sering menyerang tanaman jagung  yaitu ulat tanah, ulat grayak, belalang, lalat bibit,dan ngengat. Penyakit yang sering menyerang tanaman jagung yaitu hawar daun, busuk pelepah, busuk batang, karat daun, bercak daun, bulai, busuk tongkol fusarium, dan busuk tongkol diplodia.
Jagung mengandung banyak karbohidrat, sehingga jagung menjadi alternatif pangan setelah padi. Selain menjadi sumber karbohidrat (bahan pangan) jagung dapat dijadikan sebagai bahan pakan ternak, dibuat menjadi tepung, dan dapat dijadikan sebagai minyak. Jagung mengandung banyak kandungan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Biji jagung mengandung banyak serat, vitamin, antioksidan, dan mineral. Manfaat jagung bagi kesehatan manusia yaitu mencegah penyakit alzheimer, mencegah anemia(kekurangan darah), memperlancar sistem pencernaan karena mengandung banyak serat, meningkatkan kesehatan mata, menurunkan kadar kolesterol, dan mencegah terjadinya kerusakan kulit.
Tanaman jagung menjadi komoditas kedua yang berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan negara. Setiap tahunnya terjadi peningkatan peminat jagung, terutama disaat menjelang tahun baru banyak masyarakat yang membeli jagung. Jagung digunakan sebagai bahan pangan, dibuat menjadi makanan ternak dan dibuat menjadi minyak menyebabkan kebutuhan jagung meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan kebutuhan jagung setiap tahunnya haruslah diimbangi dengan peningkatan produktivitas, supaya tidak terus menerus melakukan impor jagung untuk mencukupi kebutuhan. Pemerintah melakukan beragam upaya untruk membangun kemandirian pangan negara Indonesia dengan merencanakan swasembada jagung nasional(Panikkai et al, 2017). Pemerintah tidak hanya meningkatkan produktivitas jagung saja untuk menekan impor, namun pemerintah juga menjalin kerja sama dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GMPT). GMPT akan mendorong perusahaan makanan ternak untuk menyerap hasil produksi jagung lokal untuk kebutuhan industrinya.
Untuk mencapai rencana swasembada jagung tentunya terdapat tantangan -- tantangan yang harus dihadapi. Tantangan pertama yang dihadapi yaitu luas lahan pertanian saat ini telah berkurang. Lahan pertanian terus berkurang dikarenakan saat ini meningkatnya kebutuhan rumah layak huni dan tuntutan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Lahan pertanian beralih fungsi menjadi area perumahan dan menjadi gedung -- gedung perkantoran.Â
Berkurangnya lahan pertanian dapat menyebabkan berkurangnya produksi jagung sehingga harus impor untuk mencukupi kebutuhan jagung tiap tahunnya. Untuk mengatasi peralihan lahan pertanian, pemerintah pusat akan memberi berbagai bantuan  apabila lahan pertaniannya ditetapkan menjadi sawah abadi yang dilindungi. Selain itu yang dapat dilakukan untuk mengakali jumlah lahan pertanian berkurang tetapi hasil panen tetap melimpah yaitu dengan menggunakan bibit unggul dan menggunakan teknologi tepat guna.
Tantangan kedua yang dihadapi untuk mencapai rencana swasembada jagung yaitu harga jagung terlalu tinggi karena panjangnya rantai distribusi dari produsen hingga ke konsumen. Rantai distribusi jagung dimulai dari petani -- pedagang pengumpul - pedagang besar -- pengecer -- konsumen. Rantai distribusi tersebut mengakibatkan pedagang perantara memiliki keuntungan yang besar,namun petani jagung tidak mengalami hal yang sama.Â