Malam sudah larut ketika bus yang kutumpangi memasuki wilayah Republik Slovakia.  Dari kejauhan tampak kastil Bratislava yang menjulang dengan megahnya di bukit Carphatia Kecil. Cahaya lampu yang diarahkan ke kastil berpendar di langit yang cerah. Sungguh cantik. Saat memasuki Gerbang Wina (Vienna Gate) dari arah Mudroňova, yang terlihat di depan mata adalah kastil putih modern dengan empat buah menara. Meskipun tampak baru dan modern, lokasi kastil ini sudah dihuni sejak masa prasejarah oleh berbagai bangsa (Celtic, Romawi, Great Moravia, dan Hungaria). Kastil Bratislava mulai dibangun pada abad ke-10 sampai abad ke-15 dan berperan penting dalam sejarah kerajaan Hungaria. Salah satu peninggalan dari abad ke-15 adalah Gerbang Sigismund yang merupakan pintu masuk dari arah Kota Tua (Old Town). Pada tanggal 28 Mei 1811 kastil ini terbakar dan sejak saat itu Kastil Bratislava menjadi reruntuhan. Pada tahun 1953 pemerintah Cekoslovakia memutuskan untuk merestorasinya. Setelah hampir 50 tahun restorasi, jadilah Kastil Bratislava seperti yang bisa kita lihat saat ini. Sisa-sisa kastil terdahulu masih dapat dilihat di dalam museum yang ada di sana. Di taman kastil terdapat penemuan arkeologi yang menjadi bukti sejarah panjang kastil. Dari sini saya menikmati pemandangan sungai Donau dengan Jembatan Baru dan Petržalka di seberang sungai, windfarm di Austria, dan perbukitan Carpathian. Masih di tepian Donau, kira-kira 15 km dari Bratislava, terdapat kastil DevÃn. Seperti halnya kastil Bratislava yang dibangun di lokasi strategis, reruntuhan kastil DevÃn berada di atas tebing di pertemuan sungai Donau dan Morava. Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa di DevÃn terdapat sebuah gereja yang dibangun pada masa kejayaan Moravia Agung (Great Moravia). Kastil DevÃn sendiri mulai dibangun pada abad ke-13 sebagai benteng pertahanan kerajaan Hungaria. Dua abad kemudian, sebuah istana didirikan di sini. Setelah itu kastil DevÃn berpindah-pindah kepemilikan. Pemilik terakhir DevÃn adalah keluarga Palffy sebelum akhirnya dihancurkan oleh Napoleon I dari Perancis. Meskipun tinggal reruntuhan, kastil Devin pantas dikunjungi. Salah satu bagian yang mencolok adalah Maiden tower, sebuah menara pengintai tampak seperti pion catur. Uniknya lagi, menara ini ada di bagian bawah tebing, persis di titik temu kedua sungai. Setelah menikmati indahnya pemandangan ala kartu pos-nya Maiden tower, langkah kaki kami menyusuri taman di sekitar kastil Devin yang penuh dengan peninggalan arkeologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H