Jika Bunda masih menggunakan popok sekali pakai (disposable) maka waspadalah, Jangan sampai hanya karena praktis dan mudah digunakan saat berpergian. Zat kimia klorin pada beberapa waktu lalu telah ditemukan serta membuat heboh dan viral, zat kimia tersebut ditemukan pada sejumlah produk pembalut wanita dan juga pantyliner. Pihak YLKI hingga Kementrian Kesehatan pun akhirnya terlibat untuk mewakili konsumen pengguna produk tersebut yang telah dirugikan.
Kenapa situasinya bisa heboh dan viral? Apakah pihak tertentu dalam persaingan bisnis ada upaya "black campaign"? Apakah benar memang begitu?
Persoalan & Bahaya Klorin
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) beberapa tahun lalu menerima laporan dari konsumen produk pembalut wanita dengan merek tertentu mengalami gangguan kulit serius. YLKI langsung bertindak cepat untuk melakukan penelitian uji laboratorium.
Hasil dari penelitian itu: Terbukti bahwa bahan klorin ditemukan dalam produk pembalut wanita, dampak dari bahan kimia klorin itu korosif dan bisa menghasilkan korosi jika bereaksi. Itu akan membuat kulir menjadi iritasi, bau tidak sedap, keputihan, gatal-gatal , infeksi kewanitaan dan haid tidak lancer, klorin juga bisa menghasilkan zat dioksin dan akan memicu kanker pada sebuah organ reproduksi wanita jika penggunaan dalam jangka panjang, mulai dari kanker payudara, kanker serviks (mulut Rahim), myom atau kista hingga kanker ovarium.
Dampak lain dari bahan klorin pada produk pembalut yang jika terkena kulit maka akan terserap ke aliran darah penggunanya, dan akan mengendap ke organ-organ didalamnya. Maka hal yang mengancam adalah bahan klorin yang mengendap pada jaringan tubuh. Apalagi kalo diakumulasi dengan penggunaan jangka panjang. Sungguh mengerikan ya, Bund..
Klarifikasi dari pihak produsen pun akhirnya muncul dan dikuatkan oleh pernyataan Menteri Kesehatan tentang kadar penggunaan klorin pada sebuah produk pembalut wanita dan pantyline bahwa tidak membahayakan karena masih berada pada ambang batas normal. Apa?! Kulit pada setiap pengguna tentunya memiliki kondisi sensitivitas yang berbeda-beda dari satu dan yang lainnya, lho. Berarti bisa juga ancaman tesebut  berbeda disetiap penggunanya.
Bahan Kimia Klorin yang Ada Pada Popok Bayi Sekali Pakai
Setelah diketahui dan terbukti bahwa penggunaan zat kimia klorin pada sebuah produk pembalut wanita dan pantyliner itu, masyarakat tentunya memiliki rasa was-was tentang penggunaan bahan berbahaya serupa di produk popok bayi. Ya, karena serupa dari sifat dan jenisnya. Maka bahan klorin pun masuk akal jika digunakan pada popok bayi.
Bahaya dari bahan klorin kini Bunda sudah mengetahuinya, terlebih bahan klorin yang ada di pembalut wanita dan apa dampaknya jika terkena ke pengguna. Lalu bagaimana dengan bayi? Apalagi bayi tersebut perempuan?
Bukankah jauh lebih sensitive kulit bayi dibandingkan dengan kulit wanita dewasa? Mari renungkan Bunda untuk hal ini.