Blora (26/11/2021) Setelah melewati puncak gelombang Covid-19 ke dua serta melandainya grafik kasus positif di Indonesia, pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai dibuka kembali. Dilansir dari website jatengprov.go.id, pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 30 Agustus 2021 telah mengizinkan sekolah mengadakan PTM terbatas (maksimum 50%) untuk daerah dengan level 3 dan 2. Blora merupakan satu dari beberapa daerah dengan level 3 di Jawa Tengah yang mulai melaksanakan PTM. Salah satu sekolah yang mengadakan PTM kembali yaitu MI Maarif Al-Masum Jepon. Dilaksanakannya kembali sekolah yang sudah sekitar 18 bulan dihentikan ini, perlu diperhatikan betul protokol kesehatannya guna mencegah munculnya klaster baru, seperti yang sempat terjadi dibeberapa daerah hingga sekolah terpaksa kembali dilakukan secara daring.
Permasalahan tersebut menjadi perhatian dari berbagai pihak, tak terkecuali mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yaitu Gita Amalia Reza Safitri. Program yang dibawakan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah "Mentradisikan 3M di Sekolah" dimana program tersebut berupa sosialisasi dan edukasi terkait praktik 3M yang dilakukan pada siswa MI Maarif Al-Masum Jepon.
Sabtu (13/11/2021) Sosialisasi dan edukasi terkait praktik 3M dilaksanakan dengan sasaran murid kelas 4a dan 4b yang dilakukan secara bergantian. Kegiatan yang dilakukan meliputi skrining saat masuk, kemudian penyampaian materi terkait penjelasan Covid-19 secara umum, gejala Covid-19, cara pencegahan melalui 3M, dilanjutkan dengan praktik mencuci tangan yang benar sesuai arahan WHO, pembagian masker dan tisu basah, serta penyerahan poster 3M pada pihak sekolah untuk dipasang di tembok ataupun mading. Kegiatan ini dilakukan untuk mengajak dan menumbuhkan kesadaran siswa MI Maarif Al-Masum untuk menjadikan 3M sebagai tradisi yang harus selalu dilakukan saat di Sekolah, khususnya selama masa pandemi untuk mencegah muncul dan menularnya kasus Covid-19 baru serta mempertahankan pembelajaran tatap muka yang tetap aman.
Kegiatan ini didukung penuh oleh pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan para guru karena pada kesehariannya memang masih terdapat beberapa murid yang lupa membawa masker maupun memakai masker dengan cara yang salah. Sehingga dengan adanya program sosialisasi dan edukasi ini pihak sekolah merasa terbantu, apalagi materi disampaikan melalui power point, sehingga pihak sekolah menilai hal ini lebih menarik minat siswa dan memperbesar peluang untuk diterapkannya dalam keseharian.
Penulis : Gita Amalia Reza Safitri (Kesehatan Masyarakat 2019)
Desen Pembimbing :
- Dr. Â Ir. Martini, M.Kes
- Satriyo Adhy S.Si., M.T
