Mohon tunggu...
Gita Aidan Sofia
Gita Aidan Sofia Mohon Tunggu... -

psikologi uin maliki malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stratifikasi Sosial Masyarakat Madura

9 November 2014   18:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:15 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada umumnya orang-orang yang belum mengenal masyarakat Madura yaitu orang-orang yang diluar pulau Madura, orang-orang ini cenderung beranggapan bahwa madura itu gersang,tandus serta orang-orangnya keras sulit untuk diajak kompromi. Pokoknya hal-hal yang negativ sering diarahkan kepada masyarakat Madura, utamanya bagi orang Madura yang diperantauan. Tapi kenyataan ini tidak semuannya benar kebanyakan hanya isu-isu saja.

Pulau madura terdiri empat kabupaten yaitu :

Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. letaknya ditimur laut pulau Jawa dengan koordinat  7o lintang selatan  antara dan 112o dan 114o bujur timur. Panjang pulau Madura ±190 km jarak terlebar ±40 km, luasnya keseluruhan  ±5.304 km.

Tingginya dari permukaan laut yaitu 2 meter sampai dengan 350 meter, ketinggian yang pailng rendah didaerah pantai. Daerah-daerah yang tersebar di bagian tengah pulau berupa deretan pegunungan-pegunungan kecil.

Stratifikasi sosial / pelapisan masyarakat Madura:


  • Oreng kene' : sebagai lapisan terbawah yaitu masyarakat yang biasanya bekerja sebagai  prtani, nelayan, pengrajin dan orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap.
  • ponggaba : yaitu orang yang bekerja normal terutama di instansi kantor pemerintah.
  • perjaji : yaitu orang yang bekerja dalam lapisan teratas.


Stratifikasi sosial di lingkungan masyarakat Agama/ pesantren :


  1. Keyae yaitu orang yang dikenal sebagai pemuka agama (ulama) karena mempunyai banyak ilmu agama islam. Selain itu juga sebagai pembina, penerus, pengajar ajaran nabi pada santri-santrinya.
  2. Bindarah yaitu orang yang telah mentamaatkan pendidikan di dalam pondok pesantren, dan mempunyai ilmu yang banyak atau cukup tetapi tidak setara dengan pengetahuan Keyae.
  3. Santre yaitu orang yang sedang menuntut ilmu agama di sebuah pondok pesantren.
  4. Banne santre yaitu orang yang tidak perna menuntut ilmu keagamaaan di sebuah pondok pesantren.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun