Mohon tunggu...
Gita NurulFaradina
Gita NurulFaradina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Walisongo Semarang

I have background in Islamic Studies in State Islamic University of Walisongo and volunteer in DT Peduli Jawa Tengah. I'm confident that my qualification and skills could make significant contributions to the institute or the company. I am a person who can work well as part of team and on my own. I am also hardworking, and eager to learn.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tips Manajemen Finansial Demi Kesejahteraan Masa Tua

13 Agustus 2022   09:00 Diperbarui: 13 Agustus 2022   09:09 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Mempunyai hari tua yang sejahtera merupakan impian semua orang, baik itu dari segi kesehatan maupun keuangan. Dengan kesehatan yang memburuk, kondisi keuangan juga akan memburuk karena harus mengeluarkan biaya untuk pengobatan.

Selain dengan melakukan budaya hidup yang sehat dengan makanan bergizi disertai olahraga, persiapan finansial juga sangat diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang datang seperti adanya pandemi atau penyakit yang biasa dialami oleh orang tua. Selain itu juga kesiapan secara finansial berguna untuk mencukupi kebutuhan di masa tua. Untuk itu diperlukan perencanaan secara matang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata umur orang Indonesia adalah 73,5 tahun dengan batas usia pensiun yaitu 58 tahun menurut Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2015 dengan pembaharuan Januari 2019. Untuk mencapai kematangan finansial, kita tidak perlu menunggu masa pensiun. Alangkah baiknya kita mempersiapkannya sedini mungkin agar lebih mudah ke depannya.

Berikut tips dalam mempersiapkan kematangan finansial untuk mempersiapkan hari tua:

  • Melunasi Cicilan. Jika kita memiliki tanggungan baik itu cicilan rumah, motor, ataupun lainnya, baiknya dilunasi terlebih dahulu. Ketika sudah tidak memiliki hutang, maka langkah kita selanjutnya dalam mencapai kematangan finansial lebih mudah dan tanpa tanggungan.
  • Persiapkan Dana Darurat. Dana darurat adalah cadangan keuangan untuk pengeluaran-pengeluaran mendesak. Besaran dana darurat yang dianut setiap orang berbeda-beda. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana darurat idealnya dimiliki sebanyak tiga sampai enam kali pemasukan bulanan. Sementara bagi yang sudah berkeluarga besarannya bisa enam hingga dua belas kali pemasukan bulanan. Namun bagi pihak lain ada juga yang memperhitungkan berdasarkan pengeluaran bulanan.
  • Daftarkan Diri kepada Pihak Asuransi. Asuransi adalah perjanjian antara pihak penyedia asuransi dengan yang tertanggung untuk mendapatkan klaim jika terjadi resiko yang berkaitan. Asuransi beragam macamnya, seperti asuransi kerugian yang meliputi asuransi kendaraan, kecelakaan, properti, harta, dan lain-lain. Ada pula asuransi jiwa, BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, asuransi pendidikan, dan masih banyak lagi. Jika ingin mendaftar ke pihak asuransi, harus memiliki skala prioritas hal apa yang ingin dilindungi. Jikalau memilih asuransi untuk hari tua, dapat memilih asuransi jiwa. Jika untuk dana pendidikan anak atau cucu, dapat memilih asuransi pendidikan. 
  • Menyiapkan dana pensiun. Ketentuan waktu pensiun setiap orang berbeda, ada yang ingin pensiun di usia 50, 60, atau bahkan 70 tahun. Untuk menyiapkan dana pensiun, kita harus tahu target pensiun kita agar dapat memperhitungkan finansial yang harus dipersiapkan, termasuk masalah inflasi yang tentu akan terjadi. Ketika kalkulasi sudah dilakukan, langkah selanjutnya adalah menabung untuk mencapai target tersebut. Jika masih ada tanggungan cicilan atau kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, maka hal itu harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menabung dana pensiun.
  • Melakukan Investasi. Seperti yang dicantumkan pada nomor tiga, menabung merupakan hal yang penting dalam mempersiapkan masa tua yang sejahtera. Namun untuk menghindari inflasi, investasi penting untuk dilakukan. Selain itu, uang yang kita taruh di manajer investasi dapat tumbuh dengan adanya bunga jika kita taruh entah di deposito, reksadana, saham, ataupun lainnya. Jadi, kita tidak hanya bekerja untuk uang tetapi uang dapat bekerja untuk kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun