Mohon tunggu...
Gita AuliaNopiana
Gita AuliaNopiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa S1

menulis , membaca dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kamu Harus Tau, Inilah Efek Minum "Konidin" Berlebihan

23 Juli 2023   17:06 Diperbarui: 23 Juli 2023   17:08 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar orang berlebihan meminum obat (https://www.liputan6.com/global/read/3739098/ini-6-obat-kuno-yang-punya-efek-samping-mengerikan-pernah-dengar) 

Saat ini sedang ramai penyalahgunaan obat baru. Dulu penyalahgunaan komix sekarang muncul penyalahgunaan konidin. Pil obat batuk merek konidin diminum secara berlebihan untuk mendapatkan efek nge"fly". Apalagi obat tersebut sangatlah murah sehingga mudah sekali untuk dibeli tanpa resep dokter. Lantas apakah sebenarnya efek mengonsumsi obat konidin berlebihan ? Kenapa sekarang menjadi trend ?

Sejalan dengan pendapat ahli farmakologi dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr Zullies Ikawati, Apt bahwa Dextromethorphan yang terkandung dalam obat batuk bisa menimbulkan efek halusinasi.

Konidin tablet adalah obat yang mengandung zat aktif Guaifenesin, Dextromethrophan HBr, dan Chlorpheniramine maleate yang bekerja sebagai sebagai antitusif, ekspektoran dan antihistamin. Obat yang digunakan untuk meredakan batuk yang terkait influenza, masuk angin, bronchitis, radang saluran pernapasan, alergi dan asma. 

Dextromethorphan adalah obat yang termasuk kelas morphinan yang memiliki efek sebagai penenang, disosiatif dan stimulan. Efek samping dari kandungan obat tersebut bisa berpotensi golongan depresan. Efek ngantuk yang disebabkan adanya kandungan chlorpheniramine maleate dapat menyebabkan efek yang memabukan jika mengonsumsi berlebihan. Karena dengan harganya yang murah dan mudah didapatkan dimana saja.

Mengonsumsi obat dengan dosis berlebih dapat terjadi secara tidak sengaja maupun sengaja. Ada faktor pemicu yang meningkatkan seseorang mengalami kondisi ini, seperti penyimpanan obat yang sembarangan sehingga bisa diambil oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Tidak mengetahui petunjuk dan tidak mengikuti petunjuk juga menjadi faktor lainnya yang bisa memicu dosis obat tidak sesuai.

Riwayat kesehatan pernah mengalami kecanduan obat juga menjadi pemicu lainnya mengapa seseorang rentan konsumsi obat tidak sesuai dosis. Selain itu, kondisi ini juga berkaitan dengan kesehatan mental seseorang. Depresi dapat memicu seseorang untuk mengonsumsi obat tidak sesuai dosis, sehingga ada baiknya selalu menjaga kesehatan mental.

Dosis obat adalah jumlah atau takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan efek tertentu terhadap suatu penyakit. Pemberian dosis obat haruslah tepat karena jika dosis terlalu rendah, maka efek terapi tidak tercapai. Sebaliknya jika berlebih, bisa menimbulkan efek toksik atau keracunan bahkan kematian.

Sebelumnya ramai dibicarakan obat-obatan yang memabukan ada komix, lem dan yang baru-baru ini konidin. Pil tersebut tidak perlu dioplas dengan apapun hanya dengan meminum minimal 4/5 pil sudah muncul efeknya. 

Pahamilah kandungan obat, dosis dan yang paling penting aturan pakainya, jangan menggunakan obat melampaui dosis yang dianjurkan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun