"Bagaimana petani kopi di Desa Ajinembah menghadapi dan menangani perubahan iklim?"
Perubahan iklim yang saat ini sangat tidak menentu dan tidak dapat diprediksi sangat berdampak kepada perkerjaan saya sebagai petani contohnya saja seperti pola cuaca yang tidak stabil dan ekstrim menyebabkan curah hujan yang tidak teratur, kekeringan, banjir, dan cuaca ekstrem lainnya. Hal ini dapat mengganggu siklus pertanian yang normal dan mengurangi produktivitas tanaman sehingga mengakibatkan berkurangnya pendapatan dan pasokan bahan pangan.
"Apa saja upaya adaptasi yang telah dilakukan oleh petani kopi dalam menghadapi dampak perubahan iklim?"
Saya melakukkan hanya dengan menggunakan pupuk organik mungkin ini bisa menjadi salah satu cara untuk penanganan perubahan iklim dan juga menanam tanaman pelindung (lamtoro) untuk kopi ini juga sebagai salah satu cara untuk penanganan perubahan iklim.
"Bagaimana bapak beradaptasi terhadap perubahan iklim ini, seperti kekeringan dan banjir yang memnyebabkan hama dan gulma pada tanaman?"
Mungkin salah satu cara saya untuk berdaptasi terhadap perubahan iklim dengan cara memilih varitas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim seperti tanaman kopi ini.Â
"Apakah perubahan iklim menjadi salah satu tantangan bagi para petani? Lalu, bagaimana bapak menangani masalah perubahan iklim tersebut?"
Iya, karena perubahan iklim ini menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi perkembangan hama dan penyakit yang merusak tanaman. Hama seperti ulat, kutu, dan penyakit lainnya seperti penyakit layu dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, saya menanganinya dengan cara mempraktikkan pertanian berkelanjutan dengan cara menggunakan pupuk organik, konservasi tanah, dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan. Hal ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara.
Saran kepada petani dapat menggunakan teknologi pertanian modern seperti sistem irigasi yang efisien, penggunaan energi terbarukan, dan penggunaan drone untuk memantau kondisi pertanian. Dengan demikian, petani dapat mengurangi dampak perubahan iklim pada pertanian dan meningkatkan produktivitas tanaman dan saran kepada pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kepada petani tentang  mengembangkan teknologi pertanian modern seperti sistem irigasi yang efisien, penggunaan energi terbarukan, dan penggunaan drone untuk memantau kondisi pertanian. Dengan demikian, petani dapat mengurangi dampak perubahan iklim pada pertanian dan meningkatkan produktivitas tanaman.Â
Tujuan ke 13 dari Sustainable Development Goals (SDGs) terkait penanganan perubahan iklim semoga menjadi titik terang akan respon dunia untuk mewujudkan iklim dunia yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H