Ilmu Pengetahuan adalah upaya manusia untuk memahami alam semesta dan fenomena di dalamnya melalui pengamatan, eksperimen, dan penalaran logis. Ia mencakup berbagai bidang seperti fisika, kimia, biologi, dan matematika, dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang objektif dan verifikasi tentang dunia fisik dan kehidupan.
      Teknologi melibatkan penerapan pengetahuan dan keterampilan manusia untuk menciptakan alat, mesin, dan sistem yang digunakan untuk memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan, atau meningkatkan efisiensi. Sementara seni melibatkan ekspresi kreatif manusia melalui berbagai bentuk, termasuk gambar, musik, tari, sastra, teater, dan arsitektur. Seni mencerminkan keindahan, emosi, ide, dan nilai-nilai budaya dalam bentuk yang dapat dirasakan dan dipahami oleh orang lain. Ini merupakan sarana untuk menyampaikan pesan, menggugah perasaan, dan menginspirasi pemikiran dan refleksi.
      Secara keseluruhan, ilmu pengetahuan berfokus pada pemahaman dan pengetahuan, teknologi berfokus pada pengaplikasian pengetahuan dalam menciptakan alat dan sistem yang memudahkan  pekerjaan manusia, sedangkan seni berfokus pada ekspresi kreatif dan komunikasi melalui bentuk-bentuk yang mempengaruhi emosi dan imajinasi manusia. Meskipun memiliki perbedaan fokus, ketiganya saling melengkapi dan berinteraksi, memberikan kontribusi penting dalam memperkaya kehidupan manusia serta memajukan peradaban.
      Dalam Islam, ketiga hal tersebut berkesinambungan alias memiliki korelasi, karena Islam sangat memikirkan aspek-aspek kehidupan yang membantu perkembangan Islam dan memajukan kaum muslimin. Islam sudah sangat jauh berkembang dan mencapai titik paling maju yang pernah ada akibat perkembangan seni, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang  ada.
Ilmu dalam Islam adalah tentang pengetahuan yang dapat menjelaskan terhadap segala sesuatu yang dihadapi oleh manusia sebagai hamba Allah. Sumber ilmu dalam pandangan Islam adalah berasal dari wahyu, pemikiran (akal), serta pengalaman manusia. Ilmu yang berasal dari wahyu bersifat mutlak, dan berfungsi sebagai pedoman hidup manusia. Sedangkan ilmu yang berasal dari akal ataupun pengalaman manusia itu bersifat relatif, dan  hanya berfungsi sebagai pedoman bagi manusia. Dalam pandangan Islam, IPTEK itu bersifat terikat nilai (tidak bebas nilai), yaitu harus disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran islam. Islam sangat mendorong pengembangan iptek, terbukti dengan banyaknya ayat Al-Qur'an atau Hadits Nabi yang memerintahkan untuk memperhatikan penciptaan atau keberadaan alam semesta, bahkan ayat yang pertama adalah perintah untuk membaca (dalam arti luas) bukan perintah tentang ibadah ritual tertentu.
      Dalam pandangan Islam antara iman dan taqwa, di satu sisi, dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di sisi lain, haruslah terjadi hubungan yang harmonis dan tidak boleh dipisah-pisahkan. Sistem yang terintegrasi inilah yang dinamakan dengan Dinul Islam karena berarti telah memuat aqidah, syari'ah, dan akhlaq. Ilmuwan dianggap memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam pemanfaatan dan pelestarian lingkungan dibanding orang-orang awamIlmuwan harus mendorong pengembangan ipteks ke arah kemashlahatan ummat, dan mencegah terjadinya kerusakan yang sia-sia, karena kerusakan alam dan lingkungan itu lebih banyak disebabkan oleh ulah manusia.Ilmuwan harus selalu menyadari bahwa dirinya adalah hamba dan khalifah Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban atas keilmuannya. Orang yang berilmu itu sangat dimuliakan Allah, karena itu umat Islam diwajibkan menuntut ilmu sepanjang hayatnya (Al-Hadits).Â
      Islam sebagai agama penyempurna dari agama dan kepercayaan yang telah ada sangat mewajibkan umatnya untuk mempelajari, memahami dan mengimplementasikan segala sesuatu yang ada di dalam Al-Quran, iptek dan seni tidak luput dari dalamnya. Seni adalah ekspresi rohani dan budaya manusia yang mengandung keindahan dan penuh makna. Ia lahir dari dorongan sisi dalam manusia, dorongan itu adalah anugrah dari Allah SWT. Dari segi fungsi, seni merupakan salah satu cara dalam mensyukuri nikmat Allah yang telah menganugerahi manusia dengan berbagai potensi baik potensi diri maupun potensi indrawi (panca indra). Fungsi seni yang lain ialah menghayati kebesaran Allah baik yang terdapat di alam maupun yang terdapat pada kreasi manusia.
      Manusia diperbolehkan untuk menampilkan, mengambarkan, dan bahkan berimajinasi tentang kenyataan hidup dalam masyarakat dimana saja dia berada. Namun, hal tersebut tidak boleh bertentangan dengan fitrah manusia. Berdasarkan dengan kisah Nabi Yusuf AS yang dipaparkan dalam Al-Quran surah Yusuf ayat 23-24 menuturkan suatu kejadian dan tidak berhenti sampai gambaran itu. Allah SWT ingin menyentuh manusia secara total. Jika totalitas tersebut muncul dalam bentuk seni, seni apapun itu dapat dipastikan bahwa seni yang muncul itu tidak bertentangan dengan agama islam. Muslim yang baik bahwasanya berkreasi pada seni adalah melaksanakan tugas ibadah dan menunaikan fungsi sebagai khalifah. Islam mulai mengembangkan kesenian dalam islam dengan kegiatan menyeimbangkan antara badan dan jiwa manusia.
Kesimpulannya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam Islam merupakan bagian integral dari kehidupan Muslim. Islam mendorong pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi dengan penuh tanggung jawab, serta menghargai seni sebagai bentuk keindahan yang menggambarkan kebesaran Allah. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam bidang ini, umat Muslim diharapkan dapat berkontribusi secara positif terhadap kemajuan umat manusia dan memuliakan agama mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H