Mohon tunggu...
Giska Amelia Putri
Giska Amelia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 3 Politeknik Negeri Semarang

Financial Analyst 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Pertumbuhan UMKM

23 Oktober 2024   15:55 Diperbarui: 23 Oktober 2024   16:28 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya kebijakan moneter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan akses pembiayaan yang lebih baik dan permintaan konsumen yang meningkat. 

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM merupakan penopang utama dalam perekonomian di berbagai negara, termasuk Indonesia. UMKM berkontribusi besar kepada peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Namun, pertumbuhan UMKM sering terpengaruh oleh kebijakan moneter bank sentral.

Oleh karena itu, dalam artikel ini akan membahas tata cara dari sebuah kebijakan moneter yang sebentar lagi bisa merugikan UMKM di Indonesia. Kebijakan moneter berisi langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral untuk mengendalikan jumlah uang beredar dan suku bunga. 

Dalam konteks perekonomian Indonesia, penting bagi pemerintah dan bank sentral untuk terus berfokus pada kebijakan yang mendukung inklusi finansial dan pertumbuhan berkelanjutan bagi UMKM di Indonesia. Tujuan adanya kebijakan moneter bagi UMKM adalah menjaga stabilitas ekonomi, mengendalikan inflasi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

 Selain itu, dengan adanya kebijakan moneter memberikan tantangan terhadap UMKM di Indonesia. Maka dari itu, perlu adanya literasi dan edukasi mengenai keuangan dan proses administrasi yang masih perlu diatasi untuk memaksimalkan manfaat dari kebijakan moneter. 

Dengan pendekatan yang tepat, UMKM dapat tumbuh dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional. 

Dengan adanya kebijakan suku bunga yang rendah dapat meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM. Biaya pinjaman yang lebih rendah, membuat pemilik UMKM dapat lebih mudah mendapatkan modal untuk investasi dan pengembangan. Sebaliknya, suku bunga yang tinggi dapat menjadi penghalang bagi pertumbuhan bisnis, karena beban utang yang meningkat.

Kebijakan moneter yang efektif dapat membantu menciptakan stabilitas ekonomi, yang penting bagi UMKM. Ketidakpastian ekonomi, seperti inflasi tinggi atau resesi, dapat membuat pemilik UMKM ragu untuk berinvestasi atau memperluas usaha mereka. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk menanggapi perubahan dalam kebijakan yang ada. 

Kebijakan moneter sering kali berubah tergantung pada kondisi ekonomi dan dengan adanya  ketidakpastian ini, dapat memengaruhi perencanaan jangka panjang bagi UMKM di Indonesia. Di masa depan, dengan adanya kebijakan moneter yang dapat mendorong dukungan dalam finansial untuk UMKM juga dapat melakukan riset dan pengembangan, menghasilkan produk yang lebih baik dan lebih kompetitif di pasar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun