Mohon tunggu...
Giselle
Giselle Mohon Tunggu... Administrasi - Giselle

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lestarikan Budaya dan Kearifan Lokal, Keberagaman Bukan Penghalang

18 Februari 2021   13:00 Diperbarui: 18 Februari 2021   13:10 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.499 dengan perairan seluas 2,7 juta km. Indonesia yang terdiri dari banyak pulau ini tentunya memiliki keberagaman yang bervariasi. Berdasarkan hasil sensus yang dipublikasikan BPS pada 2010, Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa dengan suku Jawa sebagai kelompok terbesar yang berkontribusi sekitar 41% dari total populasi. Banyaknya perbedaan membuat Indonesia sebagai negara yang unik dan memiliki ciri khas tertentu. Melalui keberagaman, masyarakat pasti memiliki nilai-nilai yang dipegang sebagai pedoman hidupnya. Nilai-nilai inilah yang disebut sebagai kearifan lokal, memberikan ciri khas untuk setiap daerah. Umumnya, kearifan lokal merupakan pandangan hidup bagi masyarakat lokal yang telah menjadi tradisi dan budaya turun menurun.

Kearifan lokal memiliki arti penting bagi masyarakat dan bangsa Indonesia yang beragam. Pedoman hidup yang dianut oleh masing-masing individu akan menjadi identitasnya sendiri dalam suatu komunitas. Keberagaman yang ada di Indonesia ini akan menyebabkan masyarakatnya memiliki identitas dan kebiasaan yang berbeda karena memiliki asal yang berbeda pula.

Suku Jawa yang memiliki populasi terbesar di Indonesia memiliki peninggalan-peninggalan di masa lampau dengan rupa tekstual, seperti Kitab Primbon Jawa yang merupakan salah satu contoh dari kearifan lokal yang berwujud nyata. Kitab Primbon ini digunakan sebagai pedoman hidup masyarakat bersuku Jawa karena berisikan ramalan nasib, keberuntungan, rezeki, karir, percintaan, perjodohan, dan aspek-aspek lain dalam kehidupan. Selain kitab, budaya Jawa juga terkenal dengan karya seninya berupa keris. Keris Jawa menjadi simbol status, perlengkapan upacara adat, dan senjata. Keris ini juga memiliki tempat yang khusus dan terhormat. Dalam segi bangunan, terlihat juga bahwa rumah pendopo Jawa merupakan peninggalan arsitektural yang memiliki nilai budaya sangat tinggi. Tidak hanya itu, kearifan lokal yang tak berwujud juga terlihat melalui lagu daerah dan cerita-cerita tradisional, seperti Padhang Wulan dan Timun Mas.

Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan paparan kearifan lokal tersebut. Walaupun bukan keturunan Jawa asli, setidaknya pasti pernah mendengar mengenai kekhasan dari suku ini. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya, kearifan lokal sudah ada sebagai bagian dari masyarakat. Kearifan lokal yang tecermin dalam kehidupan memiliki peranan dalam membangun peradaban suatu masyarakat dengan adanya nilai-nilai moral dan budaya yang sangat baik untuk diterapkan. Dengan menerapkannya, itu berarti kita telah mengungkapkan rasa bangga dan cinta terhadap tanah air Indonesia.

Kearifan lokal juga memperjelas bahwa setiap orang dalam masyarakat memiliki perbedaan. Namun, perbedaan itu tidak menjadi pemecah belah bangsa, tetapi menjadi dasar masyarakat dalam menghargai sesama. Seperti yang sudah tertulis pada kearifan lokal berwujud nyata, yaitu Kitab Sutasoma, Bhinneka Tunggal Ika. Penggalan kalimat dari Mpu Tantular ini memiliki arti walaupun berbeda-beda, masyarakat Indonesia tetaplah satu. Kalimat ini akhirnya ditetapkan sebagai semboyan tanah air dan hingga saat ini menjadi bukti nyata bahwa kearifan lokal di Indonesia sangatlah penting. Semboyan ini ditulis menggunakan bahasa Jawa Kuno dengan aksara Bali dan menunjukkan bahwa Indonesia tidak lepas dari kearifan lokal itu sendiri.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kebudayaan yang dimiliki Indonesia adalah beragam. Dengan begitu, kita pelestarian akan kearifan lokal asli Nusantara harus dilestarikan. Pelestarian ini dapat dilakukan melalui cara-cara sederhana. Hal utama yang perlu diterapkan adalah keinginan untuk mau mempelajari budaya lokal. Beberapa budaya lokal Indonesia yang sangat terkenal berupa wayang, angklung, keris, dan tarian daerah. Ketika mengunjungi tempat wisata daerah, pelestarian kebudayaan dapat diterapkan dengan ikut serta dalam kegiatan budaya yang diterapkan. Walaupun Bali identik dengan pantai yang indah, tidak jarang juga ada tempat wisata yang membuka kelas tari khas Bali. Partisipasi dari masyarakat sendiri akan memberikan dampak positif bagi pelestarian kebudayaan bangsa. Sikap ini harus terus diterapkan turun temurun sehingga generasi penerus juga memiliki rasa cinta budaya lokal dan bangga karena memiliki budaya yang unik. Akan tetapi, walaupun mencintai budaya sendiri, tidak perlu ada rasa benci dan tidak suka terhadap budaya lain. Setiap perbedaan yang ada dalam masyarakat harus tetap dihargai sebagai bentuk nyata dari Indonesia yang berbangsa satu.

Meski begitu, pelestarian kearifan lokal memiliki tantangan tersendiri. Pada era globalisasi ini, kebudayaan luar dan teknologi yang sangat maju membuat budaya lokal Indonesia sendiri terancam. Globalisasi memang memberikan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi kebudayaan asing yang datang melalui luasnya internet dan media berita dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat. Hal ini menyebabkan apresiasi masyarakat terhadap kebudayaan lokal semakin rendah. Karakteristik masyarakat yang saling bergotong royong akan digantikan oleh gaya hidup yang lebih individualis dan semangat kolektivis menurun. Kolektivisme adalah prinsip yang menganut nilai bahwa individu terkait dengan kelompok. Prinsip ini betentangan dengan individualisme dan sikap bergotong royong haruslah dipertahankan dalam masyarakat. Selain itu, bahasa lokal juga dapat pudar karena dikuasai oleh bahasa asing. Apabila diteruskan, maka lama kelamaan budaya Indonesia akan hilang dan memudar.

Banyaknya tantangan yang dihadapi kearifan lokal membuat Indonesia perlu untuk memberdayakan komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal. Nilai-nilai yang dianut akan menjadi suatu ciri khas bagi komunitas sehingga individu yang tergabung dalam komunitas tersebut dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan nilai yang dianut. Pemberdayaan komunitas ini dapat dioptimalkan melalui pembangunan struktur lembaga sehingga sumber daya pelayanan dan partisipasi masyarakat setara. Selain itu, upaya yang dapat dilakukan oleh aktor pemberdayaan komunitas adalah dengan membangun sistem pemerintahan yang baik, efisien, serta efektif agar masyarakat dapat lebih sadar mengenai isu-isu sosial. Aktor pemberdayaan komunitas dapat berupa pemerintah, masyarakat, maupun swasta. Dalam melaksanakan pemberdayaan komunitas ini diperlukan keterampilan tertentu agar mampu mencapai keberhasilan yang meningkatkan kualitas hidup tiap anggota komunitasnya.

Kebudayaan lokal yang dimiliki Indonesia memang beragam, namun dari setiap keberagaman itu menghasilkan keunikan masing-masing. Kebudayaan lokal harus terus dilestarikan sehingga masyarakat menganut nilai-nilai yang tidak dapat dipisahkan, yaitu kearifan lokal. Dengan demikian, masyarakat juga harus ikut andil dalam melestarikan kebudayaan lokal agar turun temurun tetap dapat diterapkan oleh generasi penerus. Masyarakat sebagai aktor pemberdayaan komunitas harus dapat menyadarkan, memahami, memanfaatkan serta menggunakan keterampilannya dalam melakukan pemberdayaan sebagai bagian dari hidupnya. Pemberdayaan komunitas dapat dimulai melalui organisasi seperti karang taruna yang memberikan pembinaan terhadap para remaja di bidang kesenian, keagamaan, keterampilan, pendidikan, kerohanian, olahraga, dan lain-lain. Keberadaan komunitas ini dapat menjadi sarana pelestarian kebudayaan lokal. Tak hanya itu, masyarakat juga harus memiliki rasa cinta terhadap kebudayaannya dan dengan bangga menerapkan nilai-nilai moral yang dianut. Beragam negara kita, jadilah masyarakat yang cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun