Mohon tunggu...
Gisella Salsabila Tuni
Gisella Salsabila Tuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang memiliki minat besar pada komunikasi pemasaran dan broadcasting. Dengan hobi menulis, membaca, dan mengeksplorasi tren digital, saya gemar membahas strategi pemasaran kreatif, perkembangan dunia media, serta pengaruh teknologi dalam komunikasi. Sebagai pribadi yang komunikatif dan penuh semangat, saya percaya bahwa berbagi ide dan wawasan adalah cara terbaik untuk terus belajar dan berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Efisiensi dan Produktivitas: Dampak Positif Autofeeder Ikan pada Budidaya di Desa Centong

19 Januari 2025   15:48 Diperbarui: 19 Januari 2025   19:31 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN R1 Subkelompok TTG 3 bersama Pak Sukartono

Budidaya ikan lele di Desa Centong, Mojokerto, merupakan salah satu sektor yang mendukung perekonomian lokal. Namun, metode tradisional yang digunakan oleh sebagian besar petani ikan, seperti pemberian pakan secara manual, sering kali tidak efisien. Pemberian pakan yang tidak teratur dan tidak terukur menyebabkan pemborosan, tenaga yang terbuang, serta waktu yang terpakai dengan tidak optimal. Oleh karena itu, penerapan teknologi autofeeder ikan yang diuji coba dalam program kerja Teknologi Tepat Guna di Desa Centong, pada 19 Januari 2025, menawarkan harapan besar untuk mengatasi permasalahan ini.

Autofeeder ikan, sebuah perangkat otomatis yang memberikan pakan secara terjadwal dan terukur, bukan hanya sekadar inovasi teknologi. Lebih dari itu, teknologi ini bisa menjadi solusi nyata untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam budidaya ikan lele. Dengan menggunakan autofeeder, pemberian pakan menjadi lebih konsisten dan sesuai kebutuhan ikan, yang berpotensi mengurangi pemborosan pakan yang sering terjadi pada metode manual. Hal ini tentunya dapat menurunkan biaya operasional petani, yang sering kali terdampak oleh tingginya harga pakan dan pemborosan yang tidak terkontrol.

Dari sisi waktu dan tenaga, autofeeder juga memiliki peran yang sangat signifikan. Mengingat bahwa pemberian pakan adalah kegiatan yang memakan banyak waktu, terutama bagi petani yang memiliki tambak dengan kapasitas besar, penggunaan teknologi ini tentu sangat membantu. Petani tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam untuk memberi pakan secara manual, sehingga mereka dapat lebih fokus pada kegiatan lain yang juga penting, seperti pemeliharaan tambak atau perawatan ikan. Penggunaan alat ini memungkinkan para petani untuk lebih efisien dalam mengelola usaha mereka, dan secara langsung meningkatkan produktivitas usaha budidaya ikan.

Namun, yang lebih menarik adalah dampak teknologi ini terhadap kualitas hasil budidaya. Dengan pemberian pakan yang lebih akurat dan terjadwal, ikan dapat tumbuh dengan lebih optimal, mengurangi stres pada ikan yang sering kali disebabkan oleh pemberian pakan yang tidak merata. Tentu saja, hasil panen yang lebih sehat dan berkualitas akan meningkatkan keuntungan petani. Ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi tepat guna dapat berkontribusi pada keberlanjutan dan kemajuan sektor perikanan di tingkat desa.

Dengan segala potensi dan manfaat yang ditawarkan, teknologi autofeeder ikan seharusnya dilihat bukan sebagai pengeluaran, tetapi sebagai investasi yang dapat meningkatkan hasil dan efisiensi jangka panjang. Teknologi seperti ini seharusnya menjadi bagian dari transformasi digital dalam sektor perikanan yang dapat memberikan dampak positif bagi petani, ekonomi desa, dan bahkan lingkungan. Oleh karena itu, upaya untuk terus memperkenalkan dan mengembangkan teknologi ini di Desa Centong dan desa-desa lain perlu didorong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun