Mohon tunggu...
gisela dirks
gisela dirks Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Halo, perkenalkan nama saya Gisela Brigitte Venesya Dirks. Saya seorang mahasiswa falkutas ilmu komunikasi program S1 di Universitas Esa Unggul dengan program studi Jurnalistik. Harapan saya bergabung dan membuat karya tulisan di kompasiana.com adalah agar skill menulis saya bisa berkembang serta semoga tulisan saya bisa menjadi sebuah kegunaan bagi orang orang yang membutuhkan informasi mengenai yang saya tulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Peran Ayah Begitu Penting?

14 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 14 Agustus 2024   12:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, sering kali kita menjumpai situasi di mana perempuan harus membesarkan anak-anak mereka tanpa kehadiran seorang ayah. Hal ini bisa disebabkan oleh perceraian, kematian, atau ketidakhadiran ayah karena pekerjaan. Namun, kita perlu menyadari bahwa peran ayah sangat vital dalam perkembangan anak, baik dari segi emosional maupun psikologis. Artikel ini akan membahas alasan pentingnya peran ayah serta teori dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengubah pandangan masyarakat mengenai peran kedua orang tua dalam pengasuhan anak.

Data dan Fakta

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak yang tumbuh tanpa figur ayah sering menghadapi berbagai tantangan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 20% anak di Indonesia tinggal bersama ibu tunggal. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak memiliki hubungan baik dengan ayah mereka cenderung mengalami masalah dalam perilaku, prestasi akademis, dan kesehatan mental.

Sebuah studi oleh The National Fatherhood Initiative menunjukkan bahwa anak-anak dengan keterlibatan ayah yang positif biasanya memiliki hasil pendidikan yang lebih baik, perilaku yang lebih baik, dan kesehatan mental yang lebih stabil. Meskipun data serupa mungkin belum sepenuhnya tersedia di Indonesia, tren global ini menyoroti betapa pentingnya peran ayah.

Mengapa Peran Ayah Begitu Penting?

  1. Keseimbangan Emosional: Ayah sering kali membawa pendekatan pengasuhan yang berbeda dibandingkan ibu. Mereka cenderung lebih menekankan pada kemandirian, risiko, dan tantangan. Kombinasi dari kedua pendekatan ini dapat memberikan keseimbangan emosional yang lebih baik bagi anak.
  2. Model Peran: Ayah berfungsi sebagai model peran penting, terutama bagi anak laki-laki. Anak laki-laki sering belajar bagaimana menjadi pria dewasa yang baik dari ayah mereka, sementara anak perempuan belajar tentang hubungan dan ekspektasi gender melalui interaksi dengan ayah mereka.
  3. Keterampilan Sosial dan Kemandirian: Ayah dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan kemandirian melalui aktivitas yang melibatkan risiko yang terukur, seperti olahraga atau petualangan. Ini dapat membantu anak menjadi lebih percaya diri dan lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain.

Teori dan Penerapan

  1. Teori Keterlibatan Orang Tua: Teori ini mengemukakan bahwa keterlibatan orang tua yang konsisten dan positif, baik dari ibu maupun ayah, sangat penting untuk perkembangan anak. Ini mencakup keterlibatan dalam aktivitas sehari-hari, pendidikan, dan dukungan emosional. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ayah secara langsung berkaitan dengan hasil pendidikan dan kesejahteraan anak.
  2. Teori Keseimbangan Pengasuhan: Teori ini menekankan bahwa keseimbangan antara pengasuhan ibu dan ayah dapat memberikan manfaat signifikan bagi perkembangan anak. Ayah sering kali memberikan perspektif dan pendekatan berbeda dalam menyelesaikan masalah.

Langkah-Langkah yang Dapat Diambil

  1. Edukasi dan Kesadaran: Masyarakat perlu mendapatkan pendidikan yang lebih baik mengenai pentingnya peran ayah. Kampanye dan program pendidikan di sekolah serta masyarakat dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang manfaat keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.
  2. Kebijakan Keluarga: Pemerintah dan perusahaan bisa mendukung kebijakan yang memfasilitasi keterlibatan ayah, seperti cuti ayah dan fleksibilitas kerja. Ini akan memberikan kesempatan bagi ayah untuk terlibat lebih aktif dalam kehidupan anak mereka.
  3. Contoh Positif: Menampilkan contoh peran ayah yang positif dalam media dan komunitas dapat membantu mengubah persepsi sosial tentang tanggung jawab orang tua. Meningkatkan visibilitas ayah yang aktif dan terlibat dalam pengasuhan anak dapat memengaruhi pandangan masyarakat.
  4. Program Dukungan Keluarga: Program yang mendukung ayah dalam peran mereka, seperti kelas parenting atau dukungan psikologis, dapat membantu mereka merasa lebih siap dan percaya diri dalam membesarkan anak.

Peran ayah dalam pengasuhan anak sangat penting dan dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada perkembangan anak. Agar anak-anak di Indonesia dapat merasakan manfaat dari keterlibatan kedua orang tua, masyarakat perlu mengubah pandangan mereka dan mendukung kebijakan serta program yang mendorong keterlibatan ayah. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung untuk pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun