C70 atau cub70 adalah sebuah motor jadul keluaran Honda yang sudah meroda lebih dari 50 tahun di Indonesia. Motor ini hanya dibekali mesin dengan kubikasi yang kecil, yaitu 70cc. Masyarakat Jawa khususnya Jogja lebih mengenal c70 dengan sebutan pitung. Istilah itu lahir dari kubikasi yang hanya 70cc dan di Jawa 70 disebut ‘pitungpuluh’ maka dari itu masyarakat Jawa lebih sering menyebut motor ini dengan sebutan motor pitung daripada sebutan c70.
Dewasa ini dapat kita lihat di sudut-sudut kota Jogja atau bahkan di daerah sentral Jogja, masyarakat mulai menggunakan motor pitung kembali setelah sekian lama peredaran motor jadul terutama pitung hilang dijalanan Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu orang yang mulai membangkitkan motor jadul adalah penulis. Pitung warisan yang telah lama nangkrang digarasi rumah kini siap meluncur mengitari indahnya Jogjakarta. Tren bermotor classy membuat pemuja motor jadul mulai berlomba lomba mendapatkan pitung atau bahkan merakit pitung sendiri dari motor astrea grand atau astrea star. Tidak berhenti di aspek itu, sebagian orang memilih untuk mengubah atau memodifikasi pitung yang classy menjadi lebih trendy tanpa merubah dasar dari pitung itu sendiri. Stang original diganti dengan stang grip schwin amerika. Dan ekor pitung dipotong sedemikian rupa nuntuk mendapatkan kesan japanesse. Motor dengan karakteristik itu disebut streetcub atau citycub.
Streetcub merupakan modifikasi motor bebek lawas yang dipercantik dengan mengganti stang, lampu dan bagian belakang tidak memakai spakbor, sehingga modifikasi terlihat simple namun sangar. Modifikasi streetcub biasanya memakai motor c700, c800, astrea star, astrea grand dan yang paling umum adalah motor c70. Konsep yang ditawarkan modifikasi streetcub adalah classy nan retro. Menarik memang saat kita bisa melihat orang lain yang lewat berlalu lalang dengan menggunakan motor lawas namun cantik itu, yak streetcub. Penulis sempat mewawancara orang yang terpesona saat melihat motor streetcub lewat didepan rumah penulis. Dia berkata dengan lugas bahwa narasumber ingin memiliki motor streetcub karena dipandang orang yang menaiki motor itu menjadi lebih sangar dan laki. Wow, sehebat itu pengaruh dari melihat motor streetcub secara sekilas yang hanya lewat didepan rumah penulis. Bagaimana tidak tertarik, motor yang dulu dianggap sebelah mata kini menjadi motor yang trendy dan keren sekali. Motor lawas jadul yang dulu banyak orang malu untuk memakainya, kini menjadi primadona karena banyak orang yang mulai bosan dengan motor baru yang modelnya itu-itu saja. Motor baru terkenal dengan mahal dan boros dari segi bensin. Jika dibandingkan dengan motor lawas classy atau motor streetcub, tentu saja motor jadul itu lebih hemat bensin. Tentu saja hemat lha wong motornya hanya bisa melaju pelan.
Penulis termasuk orang yang memiliki motor lawas c70 classy, bukan yang modifikasi. Penulis memiliki motor c70 yang tidak modifikasi alias orisinil. Tapi motor penulis tetap trendy, dibalut dengan cat warna merah maroon yang menyala. Lis ban belakang putih dan tedeng (sayap) berwarna putih. Membuat kesan motor yang yummy. Tidak kalah elok dengan motor lawas yang kekinian dan hitz. Motor pitung penulis tetap mencuri mata para pengendara yang berpapasan dijalan atau diparkiran. Kadang disaat parkir di warnet atau yang lain sebagainya penulis mendapatkan interview singkat atau kepo nya bapak-bapak penjaga parkir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H