Mohon tunggu...
Giri Wicaksono
Giri Wicaksono Mohon Tunggu... -

sman'97 jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pilar Pendidikan Masa Kini

23 Agustus 2014   03:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:48 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebuah negara/peradaban hebat tidak terjadi begitu saja. Hal tersebut tidak terlepas dari aspek pendidikan. Dengan penerapan sistem pendidikan yang berkualitas baik akan menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Semakin tinggi kualitas pendidikan tersebut maka berbanding lurus dengan kemajuan negara tersebut. Seperti yang kita ketahui sebuah negara dapat tergolong maju, berkembang ataupun terbelakang. Sesungguhnya tak banyak perbrdaan dalam sistem pendidikan di berbagai negara, namun metodemendidik di negara maju lebih ditonjolkan kepada seluruh sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang terdidik dengan baik akan menciptakan pendidikan berkarakter unggul. Mereka mampu menyelesaikan berbagai persoalan, memiliki daya saing tinggi,cenderung jujur, yakin akan kemampuan yang dimiliki dan pola hidup yang disiplin. Mereka mampu dinilai dengan baik. Nilai adalah sesuatu yang kita peroleh dari perilaku ataupun usaha kita. Dalam kaitannya tidak cukup nilai yang didapat sebagai indikator keberhasilan dalam pendidikan yang seimbang.

1. Guru

Guru adalah tombak pendidikan bagi sebuah peradaban. Dalam hal edukasi semua tak terlepas dari peran seorang guru Mereka merupakn contoh teladan. Sebagai guru merekaharus mampu memberi tauladan yang baik kepada anak didik. Tidak hanya mengajar  namun juga mendidik. Mengarahkan dari hal yang salah menjadi benar, buruk menjadi baik dan menghantarkan anak didik mampu meraih masa depan.

Seperti yang kita lihat dewasa ini guru cenderung hanya pada mengajar dan mengajar, namun tak mendidik, sehingga masalah tersebut menjadi hal yang serius. Hal terpenting namun sering terlupakan dari seorang guru dalam mendidik ialah nilai kejujuran. Dalam contoh sebagian guru membiarkan anak didik mereka mencontek dan berperilaku buruk. Meremehkan materi yang akan disampaikan juga mengganggap bahwa anak didik tidaklah penting. Semua itu berimbas pada jati diri anak didik yang kelak menjadi pribadi yang buruk. Seperti bibit korupsi yang tertanam, tak percaya akan kemampuan diri sehingga tak bisa apa-apa da kemajuan diri yang lamban.

Dengan hal tersebut kini guru seharusnya dituntut untuk membentuk pendidikan yang berkarakter bagi anak didik.Mampu menjadi pandangan perilaku yang baik dalam lingkungan pembelajaran.Mampu menilai tak hanya akademik, namun juga poin karakter anak didik dengan tegas, cakap, dan kompetitif. Tak membeda-bedakan satu anak dengan lainnya serta aktif dalam mengayomi  dengan mengembangkan dan menggali potensi yang di miliki anak didik. Percaya akan kemampuan setiap murid. Guru juga harus menjadi sosok yang inspiratif, jujur, ulrt, dan pintar , sehingga murid memiliki motovasi yang kuat di lingkungan pendidikan dengan apa yang ia contoh. Mereka akan mencintai dan menyenangi semua ilmu yang di berikan oleh guru. Betapa bangga jika seorang guru dapat melihat anak didiknya sukses mengapai asa di masa depan atas apa yang beliau ajarkan. Dialah guru yang sukses dan berhasil dalam mengemban tugas negara dengan baik.

2. Biaya

Di era sekarang ini pendidikan yang baik dan nyaman memang di bilang mahal. Namun bagi orang yang mampu mereka dapat merasakan pendidikan yang bagus. Di sisi lain bagi orang yang kurang mampu pendidikan yang terlampau mahal menjadi masalah utama. Banyak anak yang bersemangat untuk sekolah, tapi biaya adalah hal yang menghambat meraka. Sesungguhnya pemerintah sudah mengeluarkan banyak bantuan seperti beasiswa dan bantuan operasiaonal bagi setiap sekolah negeri. Tetapi dana tersebut dibeberapa daerah tidak direalisasikan dengan tepat sehinga masih saja dirasakan pendidikan yang mahal.

Seharusnya memang bantuan bagi dana pendidikan haruslah merata di seluruh daerah. Merata dari jenjang SD hingga jenjang perguruan tinggi. Utamakan bantuan dana masyarakat yang tidak mampu dan berprestasi serta ingin terus bersemangat sekolah. Dengan biaya yang terjangkau ataupun gratis bagi mereka yang kurang mampu biaya tidak lagi menjadi beban mereka sehingga mereka tenang dan yakin untuk terus menggapai masa depan yang tinggi.

3.Infrastruktur

Infrastruktur yang baik di perlukan untuk pendidikan yang layak. Biaya pendidikan yang murah namun memiliki infrastruktur yang buruk itu sama saja sia-sia. Seperti sarana dan prasarana sebagai penunjang pembelajaran, akses yang mudah, dan lingkungan yang kondusif akan menciptakan suasana pendidikan yang berkualitas.

Di ibukota memang semua hal termasuk infrastruktur sudah memadai, akan tetapi banyak sekali daerah di luar ibukota belum merasakan infrastruktur yang baik. Ketidak pemerataan ini juga menjadi hal yang serius bagi lembaga pendidikan. Akses yang jauh dan buruk, ruang sekolah yang jauh dari kata layak, dan sistem pembelajaran yang kurang memadai sehinga terkesan seadanya. Hal tersebut akan mengakibatkan anak didik Tidak terampil dalam pembelajaran sebab sarana dan prasarana yang kurang. Kualitas sumber daya manusia yang kurang bisa bersaing dan kurang unggul di antara daerah lain sehingga akan memperlamban kemajuan daerah tersebut.

Kemudahan dalam mengakses pendidikan serta sarana dan prasarana yang lengkap seharusnya mesti dirasakan semua masyarakat secara merata di seluruh daerah tidak hanya di ibukota saja. Ditambah dengan era globalisasi jaman sekarang infrastruktur menjasi akses penting dalam pendukung duniapendidikanyang efektif.

Pemdidikan itu sangatlah penting. Pendidikan mampu membentuk negara dengan kemajuan yang pesat dan bermartabat. Bukan hanya di bidang akademik namun juga nonakademk. Inilah kewajiban bagilembaga pendidikan negara untuk segera membenahi masalah pendidikan seperti biaya pendidikan, tenaga pengajar yang unggul dan kemajuan infrastruktur yang memadai juga merata di semua daerah. Dengan terpenuhinya hal utama tersebut tidak dipungkiri bahwa anak bangsa sebagai generasi penerus di masa yang akan datang mampu mencerdaskan dan membawa bangsa indonesia pada kemajuan dan berpendidikan yang bermutu di kancah global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun