Mohon tunggu...
Sulaiman Girivirya
Sulaiman Girivirya Mohon Tunggu... Dosen - Author, MindBodyCoach, Academic

a Writer an Inspiration books together with Hj. Sulastri, Lc., M.Pd.I "Main-main dengan MIND, Kekuatan Meditasi dan Dzikir"; From Zero to Superhero; Academician, Educational and Mind Body Healthy Therapist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam Mengubah Budaya Lelulur?

24 Desember 2013   10:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:32 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13878546912045686804

[caption id="attachment_310889" align="aligncenter" width="504" caption="Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10152075887305690&set=a.408541425689.183999.52807600689&type=1&theater"][/caption] "Akhi itu sedulur.. Kalo Akhi2 sedulur sedoyo.. Kalo Aki2 itu Grand Father monggo difahami." Demikian petikan yang dituangkan oleh salah satu follower di KBG. Dalam karikatur ini, "Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi BUDAYA ARAB bukan untuk... AKU jadi ANA, SAMPEYAN jadi ANTUM, SEDELUR  jadi AKHI. Kita pertahankan milik kita, kita harus filtrasi ajarannya, tapi bukan budayanya.." ujar Alm Kiai Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Beda sekali dengan ustad yang satu ini, "http://felixsiauw.com/home/bahaya-sekulerisme-pluralisme-dan-liberalisme/" Sampai-sampai saya berdoa  "Ya Allah dekatkanlah kami kepada ustadz-ustadz seperti Gusdur, bukan seperti ini Ya Allah. Terimakasih sdh menghadirkan Gusdur ditengah2 bangsa kami Ya Allah Aamiin..." Sebagai seorang yang lahir di keluarga MULTI-KEYAKINAN, BESAR DI LINGKUNGAN MULTI BUDAYA dan KEYAKINAN, saya faham sekali maksud ungkapan Gusdur itu. Agama memang harusnya berada ditempatnya sendiri di hati kita. Ada hal2 yg memang cuma bisa kita yakini sendiri sementara tidak utuk orag lain. Sedangkan Negara harus menempatkan diri pada setiap hal yang berkaitan dengan keadilan sosial, kerakyatan, kemanusiaan, dan kemakmuran kepada rakyatnya. Munculnya paham pluralitas ini ada baiknya. Karena jika agama disanding dengan pikiran picik/sempit manusia dalam pemahamannya, inilah yang menjadi sebab munculnya kekerasan ats nama agama. Pengahancuran milik org lain ats nama tuhan. Anehhhhhh!!! Bagaimana menurut Akhi2? Ngomong-ngomong Ana mengucapkan, "selamat bersiap-siap merayakan hari Natal, kepada Akhi2 semua yang merayakan!" Indahnya persaudaraan. Salam hangat, Girivirya S. (Grahanyana and Team: Cellfood, MindTechnology and Educational Coach) Info SMS +62811-8200035 BB Pin 24E10C66

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun