Hal itu membuat tim panas. Apalagi, Supardi dan Ardi Idrus yang sebelumnya selalu menjadi pilihan utama tiba-tiba tak dibawa saat tandang ke kandang PSIS Semarang. Padahal, keduanya sedang tak bermasalah dalam kebugaran atau mendapat akumulasi kartu kuning.
Selain dua pemain itu, Eka Ramdani dan Ghozali Siregar juga masuk dalam daftar tertuduh. Lainnya mungkin ada juga meski tak terekspos.
Di antara dosa, Gomez tetap memiliki sisi yang membuat bobotoh percaya dia bisa mengantar Persib juara jika tak ada faktor nonteknis. Bahkan, dia dianggap layak dipertahankan meski manajemen berkata berbeda.
Warisan yang paling diingat orang adalah melambungnya nama Ardi dan Ghozali. Persib juga diantarnya finis di posisi empat, meski dianggap mengecewakan walau target manajemen berada di big five. Sebab, Persib yang berstatus juara paruh musim sempat berada di puncak klasemen dalam sembilan pekan beruntun.
Lalu, siapa yang akan menangani Persib musim depan?
Manajemen masih bungkam. Walau begitu, sudah ada nama yang berseliweran. Satu di antaranya Simon McMenemy yang mengantarkan Bhayangkara FC juara musim lalu dan menyalip Persib di pekan terakhir pada musim ini. Bhayangkara FC finis di posisi tiga, Persib di bawahnya.
McMenemy boleh dicoba. Dia telah membuktikan memiliki standar tinggi dalam dua musim ini. Yang pasti, dia juga bisa mengorbitkan muka-muka baru selayaknya Gomez di Persib.
i era Gomez, beberapa pemain muda mendapat jam terbang. Henhen Herdiana, Agung Mulyadi, Puja Abdillah, dan Indra Mustafa menjadi bagian itu.
McMenemy bisa melanjutkan "progam" yang sudah dipatok Gomez. Meski, perubahan- perubahan harus dilakukan karena tentu saja Persib tak boleh finis di posisi empat lagi. Rujukannya adalah prestasi yang ditorehkan Gomez musim ini.
tau, jangan-jangan Miljan Radovic yang dipersiapkan sebagai pengganti? Bisa jadi. Mantan gelandang Persib itu sempat diisukan akan menangani tim sebelum manajemen mengumumkan nama Gomez. Miljan kini berstatus direktur teknik Persib.
Tidak boleh telat