[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="(ilutrasi: dreamalittledram.blogspot.com)"][/caption] Sariawan, sebuah penyakit yang kadang seperti jailangkung. Datang ga diundang, pulang ga diantar. Kadang datang dengan menetap di mulut atau lidah cukup lama. Kadang juga sebentar saja. Sariawan yang membuat rongga mulut terasa clekat-clekit membuat fikiran ga karuan. Dan tidak ada dong yang mau sariawan ini menggangu kta pada suasana-suasana berikut. Sariawan seperti ga banget deh pas kita sedang ada dalam suasana berikut. 1. Saat Ditraktir Makan Teman Waduh, kalau sudah menyangkut makan, sariawan seperti ga bakal bisa berdamai. Dan ga banget deh kalau kita sedang sariawan, eh tiba-tiba ada temen yang mentraktir makan. Suasana yang akan kita bayangkan pas di meja makan adalah penderitaan. Bagaimana rasanya sangat tidak nyaman banget kalau makanan yang masuk ke mulut 'berperang' dengan sariawan. Clekat-clekit rasanya. Seperti sedang berperang antara lezatnya makanan dengan perihnya sariawan. Apalagi pas ditraktir makanan pedas dan panas seperti Tom Yum. Haduh, bakal ga karuan rasanya sariawan dibubuhi pedasnya dan panasnya Tom Yum. Seperti pengen cepet-cepet Tom Yum panas dan pedas itu masuk ke perut saja. Karena rasa nikmat dan lezatnya seperti berbaur hilang dengan clekat-clekit sariawan di mulut. Makan sedikit atau makan cepat-cepat akhirnya jadi solusi. Walau kadang ga enak hati sama teman yang mentraktir. 2. Saat Ujian atau Tes Pas sariawan kita maju ujian? Wah, ga kebayang betapa nanti clekat-clekit sariawan membuyarkan konsentrasi. Sariawan yang dirasa saat kita tenang dan berkonsentrasi beda rasanya saat kita sedang beraktifitas biasa. Fikir yang sedang fokus kadang menyulut sakit sariawan yang tadinya biasa saja, menjadi kecamuk yang mengusik konsentrasi. Fikiran seperti dibelah dua. Memerangi rasa clekat-clekit di mulut yang sariawan dan mengerjakan tes sampai selesai. Pelajaran yang dipelajari malam tadi serupa berbaur dengan clekat-clekit sariawan. Diam-diam rasa perih sariawan di mulut seperti menyimpan rasa perih yang segera timbul bersamaan. Walau kita mencoba menahan perih sariawan yang clekat-clekit perlahan di mulut. Tes yang harusnya seperti bisa dijawab benar semua soal, malah ingin cepat diselesaikan. Entah benar atau salah, yang penting cepat selesai. Pengen segera berkumur dengan air agar perih sariawan bisa reda. 3. Ketika Presentasi atau Pidato Presentasi yang seharusnya berjalan smooth dan lancar ga bakal terjadi pas sariawan. Apalagi sariawannya hinggap di lidah. Haduh, bakal ga karuan cara ngomong. Bakal cedal ucapan pas presentasi atau pidato. Imbasnya, ngomong yang seperti ga jelas bisa saja ditertawakan peserta presentasi. Andai saja sariawan di lidah bisa di kasih plester, pasti lancar saja berbicara pas presentasi atau pidato. Pokoknya, presentasi atau pidato yang harusnya 30 menit bisa disingkat menjadi 15 menit saja. Karena seiring lidah berbicara, sariawan di lidah seperti hendak menyampaikan perihnya. Clekat-clekit, clekat-clekit. Kata pemirsa bisa salah ucap menjadi pemilsa. Kadang mengundang tawa dan heran. Kita pun seperti terdiam dan malu. Lha sariawannya saja yang bikin ucapan jadi cedal seperti ini. Eiitts, tunggu dulu. Sariawan yang kadang menjadi penyakit yang seumpama jailangkung ini, datang ga diundang, pulang ga diantar bisa disembuhkan kog. Sebelumnya,  yuk kita kenali dulu yang mungkin menjadi penyebab sariawan itu sendiri. Selengkapnya di artikel saya Sariawan, Si Penyakit Jailangkung Untungnya, sekarang Deltomed sebagai produsen obat herbal ternama, telah membuatKuldon. Tablet yang dapat membantu Anda meredakan sariawan. Obat herbal terbaru untuk sariawan ini adalah yang pertama hadir di Indonesia. Tidak hanya dapat meredakan sariawan, Kuldon pun dapat mencegah tenggorokan kering, bau mulut dan melancarkan buang air besar. Jadi, pas sariawan datang tak diundang. Tidak usah bingung! Sekarang ada Kuldon dari Deltomed. Pasti sariawan pulang tanpa diantar. Cling! Salam, Solo 13 Maret 2014 08:49 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H