Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Multifungsi City Walk Solo Sebagai Ruang Publik

30 September 2015   11:38 Diperbarui: 30 September 2015   11:38 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="City Walk Solo - Foto: kaskus.co.id"][/caption]

Tahukah Anda, semakin Anda banyak berjalan semakin bahagia. Selain sehat secara fisik, berjalan minimal 1,000 langkah sehari membuat Anda memiliki mood yang baik. Menurut Robert E. Thayer, seorang peneliti diet dan kesehatan Universitas Oxford, terdapat kaitan erat antara jumlah langkah berjalan dengan tingkat mood dan energi seseorang. Semakin seseorang banyak berjalan, maka semakin bahagia, memiliki rasa percaya diri yang baik, dan dapat menjaga diet dengan baik. Setelah Thayer dan mahasiswanya melakukan bertahhun-tahun riset tentang hal ini, ada hal yang unik didapat. Berjalan ternyata tidak menghabiskan energi. Namun sebaliknya, dengan berjalan kita akan merasa lebih berenergi dan fit. 

Maka berjalanlah. Apalagi jika dibuat sarana publik yang apik agar berjalan pun menyenangkan. Dan Pemkot Solo sudah menyediakan sarana khusus pejalan kaki. City Walk namanya. Pembangunan City Walk Solo sendiri dimulai tahun 2012 lalu. Dengan panjang kurang lebih 4 kilometer, City Walak membentang dari seberang Stasiun Purwosari sampai Gapura Gladag. City Walk yang berada di sebelah kanan jalan Slamet Riyadi in pun menjadi ikon kota Solo. Kota Solo pun membuat Solo sebagai Green City. Sebuah kota yang ramah lingkungan. Dan City Walk memang khusus diperuntukkan sebagai jalur hijau pedestrian. Dengan kata lain, tidak ada kendaraan yang melewatinya.

Multifungsi Ruang Publik Bernama City Walk

Selain sebagai sarana berjalan para pedestrian, City Walk memiliki fungsi lain, antara lain estetika kota, media interaksi sosial, sarana konservasi kota, dan rekreasi. City Walk Solo memang ditanami bermacam tanaman di samping kanan dan kirinya. Ditambah lagi pot-pot berisi tanaman pun menambah cantik City Walk. Ada juga kanopi yang dihiasi tanaman hijau. Tidak lupa, rambu-rambu dan marka pun dipasang. Seperti rambu khusus pejalan kaki, dilarang parkir, marka khusus tuna netra dan tiang penghalang kendaraan masuk di tiap persimpangan jalan. Dan banyak titik di City Walk, tempat sampah sudah tersedia. Kesan indah dan rapi pun nampak saat pagi tampak di sekitar City Walk Solo.

[caption caption="City Walk Solo saat Car Free Day - Foto: solopos.com"]

[/caption]

Selain penghias indahnya Kota Solo, City Walk pun menjadi media interaksi sosial. Setiap hari minggu pagi, di sepanjang jalan Slamet Riyadi diadakan Car Free Day (CFD). Dan tepat diatas City Walk, banyak warga kota yang jogging, sekadar berjalan. Di beberapa titik di City Walk, seperti depan Stadiun Maladi sampai Nonongan, banyak juga pedagang menjajakan dagangannya. Mulai dari baju sampai kuliner, semua ada di City Walk. Beberapa komunitas unik pun menjadi City Walk sebagai media display keunikan yang mereka punya. Mulai dari komunitas reptil sampai papercraft sering mejeng di City Walk Solo.

City Walk pun menjadi sarana konservasi kota. Karena masih banyak gedung-gedung tua peninggalan Belanda dulu. Beberapa bangunan tua tersebut antara lain, Loji Gandrung yang kini menjadi rumah dinas Walkot Solo, Museum Radya Pustaka, eks Kantor Kodim, Stadion Maladi, Gedung Pertemuan Batari dan Gedung Walet. Belum lagi puluhan pohon-pohon besar dan tua yang berada di kiri dan kanan, membuat teduh City Walk. Semua ini dapat menjadi bukti bahwa City Walk menjadi tempat konservasi kota Solo. Sepanjang City Walk seloh menjadi paduan modernitas dan jejak historis yang berjalan serasi.

[caption caption="Beberapa Titik di City Walk Solo - Foto: suaramerdeka.com"]

[/caption]

Dan tentunya, City Walk Solo pun menjadi media rekreasi warga Kota. Bagi mereka yang ingin menghabiskan waktu berjalan demi kesehatan, bisa dilakukan di City Walk. Beberapa titik di City Walk disediakan bangku taman untuk duduk. Disini, pejalan kaki dapat melepas lelah dibawah rimbunnya pohon. Beberapa bangku yang ada pun, sudah disediakan WiFi. Sarana ini dapat dimanfaatkan bagi siswa atau bahkan penulis yang mencari ide di luar ruang. City Walk pun menjadi salah satu alternatif leisure dengan berjalan santai. Bagi warga Solo sendiri, kehadiran City Walk menjadi sarana publik untuk rekreasi. Saat malam hari, banyak pula yang berjalan santai menikmasti suasana malam di Kota Solo sepanjang City Walk.

Jadi, adakah baiknya sarana publik seperti City Walk Solo bisa dicontoh di kota-kota lain. Sebuah sarana publik yang selain dapat menjadi ikon, City Walk juga bisa menjadi sarana rekreasi, interaksi, dan konservasi. Pun, berjalan di City Walk seperti di Solo pun tentunya menunjang kesehatan. Menjadikan warga Kota Solo semakin bahagia dan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun