[caption id="" align="aligncenter" width="449" caption="(Mini Klip AADC 2014 - screenshot doc.pri)"][/caption] Menyaksikan klip 10 menit Ada Apa Dengan Cinta (AADC), ada 'orgasme' memori tersendiri. Sebuah buncahan kenangan dan screen-shot masa lalu yang nampak tergambar jelas. Bukan saja menyoal plot film dan bintangnya. Namun, secara personal klip AADC ini mengembalikan saya 12 tahun lalu. Sebuah romansa yang klise masa muda, dibalut dengan Renaissance film Indonesia pada awal tahun 2000-an. Dan, di AADC ini semua berpadu menjadi romansa memori yang membuat saya, sulit move-on. Terutama saat melihat, klip 10 menit AADC. Sebuah klip yang memang bernuansa abu-abu. Background musik yang dibuat 'segalau' mungkin, bukan saja membuat telinag terbuai. Namun, hati dan fikiran pula menerawang jauh. Kilasan-kilasan film AADC 2002 yang muncul pada generasi 90-an seperti saya. Kuat, dan saya kira tidak sekadar kilasan. Namun semakin melihat Dian Sastro dan Nicholas Saputra, satu film penuh menyeruak dalam fikiran. Alam bawah sadar saya merangkai lengkap plot, klimaks dan tragedi dalam film AADC 2002 lalu. Alam bawah sadar saya, berjalan seiring klip 10 menit yang juga melihat kilas balik kisah AADC tahun 2002. [caption id="" align="aligncenter" width="447" caption="(Cinta (Dian Sastro) Dalam Satu Adegan Galau - screenshot doc.pri)"][/caption] Belum lagi, sinematografi sendu dalam klip AADC 2014 ini. Kilasan-kilasan aktifitas pekerjaan Cinta (Dian Sastro) dan Rangga (Nicholas Saputra), cukup mudah difahami. Penggambaran eksekutif muda, baik Cinta dan Rangga menandakan mereka berdua orang sukses. Dan, keduanya terpisah jarak. Rangga yang selalu terlihat dengan orang asing, dan Cinta yang masih kongkow-kongkow dengan teman SMA-nya. Memperlihatkan, masa indah SMA. Pesan dari Rangga yang cukup 'klik' dengan suasana reuni teman-teman cewek satu geng Cinta, terus menggambarkan kegalauan Cinta. Ditinggal pergi dan kini kembali walau hanya 2 hari ke Jakarta, Rangga mengusik batin Cinta. Bertemu akan semakin memupuk rasa gundah Cinta sebab ditinggalkan Rangga. Dan benci, karena 1 purnama di New York ternyata 12 tahun di Jakarta, fikir Cinta. Kegalauan yang semakin pupus pula, ketika salah satu sahabat Cinta berkata 'Karena semua orang bisa mulai dari awal.' [caption id="" align="aligncenter" width="441" caption="(Cinta (Dian Sastro) Bertemu Rangga (Nicholas Saputra) - screenshot doc.pri)"][/caption] Andai saja film AADC 2002 dibuat sequelnya di tahun 2014 ini, saya kira tidak begitu bagus. Karena mini klip ini sudah 'merangkum' semua kegalauan Cinta dan Rangga dalam 10 menit. Dan semua kegalauan itu pun sirna. Setelah Cinta memutuskan bertemu Rangga di airport. Cukuplah saya dan mungkin Anda yang menonton dibuai memori sulit move-on. Terutama generasi tahun 90-an. Biarlah klip 10 menit ini merangkum dan menjadi katalis masa dulu. Jika benar ada sequel-nya, film AADC ini akan serupa film drama lainnya. Dan juga, mungkin banyak generasi yang baru, akan 'mem-bully' sequel AADC 2014, jika ada. Dengan gaya seronok dan jago berkomentar di dunia maya, saya yakin mereka akan nyinyir melihat sequel AADC. Tidak percaya? Lihat saja kolom komentar di bawah mini klip AADC 2014. Ada saja yang berkomentar tidak mengenakan mata dan hati. Cek di sini. Dan tentu, biarlah Cinta dan Rangga tidak pernah muncul di film lain. Walau Nicholas Saputra sering juga muncul Dan karakter Dian Sastro yang kuat, serta tidak seringnya ia muncul di televisi. Membuat tokoh Cinta dan Rangga kuat di fikiran generasi 90-an seperti saya. Sebuah klip AADC singkat yang cukup membuat 'orgasme' memori saya. Salam, Solo, 11 November 2014 11:43 am
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H