[caption caption="Peserta PK-62 Ksatria Bumantara - foto: Tim PK-LPDP"][/caption]
Program Persiapan Keberangkatan (PK) bagi awardee BPI LPDP menjadi program prioritas. Walau awardee bisa saja tidak mengikuti, namun PK merupakan ajang menguatkan rasa dan nasionalisme para awardee. Segala hal yang hebat mengenai Indonesia disajikan dan dipamerkan dengan baik saat PK. Pembicara yang didatangkan pun tidak sembarangan. Mulai dari dewan direksi Depkeu yang membidangi LPDP, entrepreneur, publik figur, sampai mentri diundang ke program PK. Setiap PK akan berlangsung selama 1 minggu dan diikuti satu angkatan awardee.
Kebetulan saya sendiri masuk ke dalam PK angkatan 62 atau PK-62. Diikuti 126 penerima beasiswa LPDP baik dalam maupun luar negri, para peserta datang dari penjuru negri. Ada yang datang dari Aceh sampai Papua, para peserta dikarantina di proram PK utuk lebih lagi memahami dan mencintai Indonesia. Peserta PK-62 pun datang dari beragam profesi. Mulai dari fresh-graduate, profesional, dokter, guru, dosen, relawan, sampai anggota TNI. Semua belajar untuk lebih mengabdi kepada Indonesia. Dan sejak saat itu pula, PK-62 menjadi keluarga besar.
[caption caption="Pamflet Festival Jaya Dirgantara Nusantara - sumber: tweet @LPDP_RI"]
Dengan menyanding nama Ksatria Bumantara, PK-62 mencoba mengapresiasi dunia penerbangan Indonesia. Ksatria yang berarti tokoh yang berani dan Bumantara yang berarti angkasa, PK-62 yakin Indonesia akan jaya di bidang Dirgantara. Di closing PK-62 pun, angkatan kami mengankat tema Festival Java Dirgantara Nusantara. Di acara penutupan ini kami mengundang Dirut Angkasa Pura 1, Sulistyo Wimbo S. Hardjito. Beliau dengan kapakaran di bidang transportasi dan menjadi dirut dari beberapa BUMN, tidak diragukan kepiwaiannya mengelola Angkasa Pura 1. Beliau membahas tema Potensi Kejayaan Dirgantara di Tengah Tantangan Maritim. Dari tema ini, banyak potensi wisata maritim yang belum dioptimalkan untuk memperkenalkan indahnya Indonesia.
Suka-Duka dan Asa Ksatria Bumantara
Dalam program PK, setiap angkatan akan diberikan tugas dan aktifitas. Tugas dan aktifitas ini mencerminkan 5unilai dari LPDP yaitu, Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan. Selama 6 hari program PK, Ksatria BUmantara mampu meresapi dan mengamalkan nilai-nilai tersebut. Seiring penanaman nilai-nilai ini, Ksatria Bumantara pun menjadi satu dalam rasa, cipta dan cita. Kami semakin memahami arti sinergi, profesionalisme untuk mengabdi. Sekaligus melayani negri dengan intergritas kami sebagai cendekia. Karena kami faham kamilah penerus dan harapan bangsa ini.
[caption caption="Acara Ksatria Berdangdut dari Kelompok Kesari - foto: Clarissa Rizky"]
Suka dan duka, 126 peserta PK rasakan. Rasa kami pun seolah menjadi satu. Aktifitas indoor dengan materi dan pembicara inspiratif memnguatkan cita kami untuk negri. Seperti materi tentang mendayagunakan desa oleh Singgih Susilo Kartono, pembuat Magno Radio yang sudah mendapat banyak award di luar negri. Adapun diskusi ilmiah membangun diri oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat. Juga topik membangun generasi muda oleh rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammadi Anis M.Met. Tidak lupa, inspirasi dari tokoh muda uda Ricky Elson. Beliau banyak memberi motivasi dan semangat tiada habis membangun negri ini.
Kegiatan outdoor seperti olahraga, flashmob, outbond dan rafting pun benar-benar menyatukan rasa. Setiap peserta harus saling menguatkan dan besinergi untuk mencapai satu tujuan. Satu angkatan ini, dibagi ke dalam 6 kelompok, yaitu: Ascarya, Ayatana, Arung Palaka, Bogadenta, Kesari dan Mulawarman. Acara kreatif dan unik pun kami laksanakan selama PK. Mulai dari Standup-comedy, KunoKini sampai Ksatria Berdangdut menjadi acara pelepas tawa dan lelah kami. Untuk acara closing Ksatria Bumantara menjadi prioritas kami. Setiap peserta dan kelompok menyumbangkan kreatifitas, waktu, materiil dan moril untuk acara Festival Jaya Dirgantara. Dan syukur, berkat rahmat dan kerjasama serta keja keras kami, acara closing ini berlangsung meriah.
[caption caption="Husni Mubarak Zainal - screenshot: Telegram Group Ksatria Bumantara"]
Dan kami yakin, setiap kami mampu memberi cipta untuk negri. Karena saya yakin banyak orang-orang hebat di PK-62 Ksatria Bumantara. Ada saudara Husni Mubarak Zainal yang tergabung di Médecins Sans Frontières (MSF). MSF atau juga dikenal Doctor Without Borders, adalah NGO yang bergerak di bidang kemanusiaan di negara konflik. Saudara Husni sudah malang melintang di negri konflik untuk membantu korban perang seperti di Aceh, Pakistan, Sierra Leone dan banyak negara lainnya. Saat ini saudara Husni hendak melanjutkan studinya tentang Global Health and Development di UCL Inggris raya.