Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Blackberry Passport, Akan Samakah dengan Nasib Playbook?

26 Juni 2014   06:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:52 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(photo: @bbryflow from dailytech.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="432" caption="(photo: @bbryflow from dailytech.com)"][/caption] Masih segar dalam ingatan, Blackberry Playbook yang berujung tragis. Hendak meniru rival kuat seperti Galaxy Tab Samsung dan iPad Apple, Blackberry (dahulu RIM) masih memiliki 'amunisi' tersisa. Persaingan industri hand-held gadget yang semakin kencan dan ketat, bahkan bisa membuat ketar-ketir Nokia yang kini dicaplok Microsoft. Blackberry hendak meluncurkan versi smartphone terbarunya. Kembali ke prinsip 'yang klasik itu baik', Blackberry yang mengkode smartphonenya Passport mengusung keyboard qwerty fisik. Dan lebih 'heboh' lagi, desain Passport akan sangat 'kotak'. Yap, Blackberry Passport ini akan mengusung keyboard qwerty fisik. Mirip dengan smartphone 'legendaris' (atau klasik) seperti Blackberry seperti Curve. Blackberry Passport yang berdimensi 4,5 inchi X 4,5 inchi ini akan mengusung keybord qwerty yang sedikit nyleneh. Keyboard qwerty-nya akan hanya tiga baris, berbeda dengan yang klasik empat baris. Saat Apple, Samsung, bahkan Nokia sudah banyak menyematkan touch keyboard, Blackberry seperti ingin mengajak nostalgia pengguna smartphone. Seperti yang dahulu pernah Blakberry berjanji tidak menyematkan layar sentuh serupa Apple. Janji itu coba dibuat kembali, walau versi Z10 dan Z30 sudah ada yang menyematkan layar sentuh. Dan beberapa produk pendahulunya pun seperti 9720 menggunakan resistive touch screen. Saat Apple sudah mematenkan smartphone tanpa sisi (Baca artikel saya: Wow, Yuk Lihat Desain iPhone Terbaru) dan Samsung yang mulai memepet ujung kotak smartphone mereka. Blackberry malah 'mengkotakkan' sudut smartphone mereka. Sebuah strategi mencari marketing niche yang dianggap kuno. Saat smartphone akan bersudut mulus dan rapih, Blackberry menjajal pasar dengan Passport kotaknya. Seolah mengingatkan kembali kepada produk handphone Nokia X5. Walau bedanya, Blackberry Passport menyematkan langsung keyboard qwerty-nya. Sedang Nokia X5 berbentuk slide. Dan 'kekotakan' passport diharapkan menarik perhatian konsumen. Walau belum ada rilis resmi dari vendor Blackberry tentang Passport. Hal ini meliputi spesifikasi, operating system, jeroan yang disematkan, dan juga harga. Namun CEO Blackberry John Chen sudah mengunggah foto dirinya dengan prototipe Blackberry Passport ini (gambar diatas). Dalam foto yang dirilis, John Chen berpose dengan Blackberry model lawas, dengan Blackberry Passport. Produk ini diharapkan menjadi niche dalam pasar smartphone dunia. Namun, apakah Passport akan berakhir sama nasibnya dengan Playbook? Saat pasar sudah terlalu penuh dengan Apple dan Samsung, Blackberry mencoba sekuat tenaga bertahan. Walau hal tersebut harus merelakan beberapa produk gagal. Salam, Solo 25 Jun 2014 10:57 pm

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun