Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Aplikasi Rooms dari Facebook, Chat ala Tumpek Breg

3 November 2014   05:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi: knowyourmobile.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="432" caption="(ilustrasi: knowyourmobile.com)"][/caption] Nampaknya, aplikasi chatting WhatsApp belum mampu memuaskan si raksasa sosmed Facebook. Setelah pula Slingshot diaget Facebook awal tahun ini. Facebook Inc. sudah membuat aplikasi startup Rooms. Sebuah aplikasi chatting yang tumpek breg alias semua masuk. Semua orang bisa chatting satu sama lain. Tanpa perlu memiliki akun Facebook. Pengguna atau user cukup mendaftarkan email. Lalu berabung dengan ribuan users. Tentunya, users dapat menggunakan pseudonim atau nama samaran. Tanpa perlu pula foto profil atau lokasi tinggal. Pokoknya, users tinggal gabung satu obrolan sebebasnya. Sebenarnya, sistem chatting seperti ini sudah ada sejak 1980-an. Dulu, ada sebuah sistem di jagad internet yang disebut dengan Usenet. Sistem ini adalah 'nenek-moyang' dari forum diskusi di situs-situs yang ada saat ini. Sistem Usenet menghibridisasi sistem email dan forum diskusi. Dimana users dapat membaca dan mem-post apapun sesuai yang sedang dibahas secara kolektif dalam newsgroup. Dan semua diskusi yang ada ini, tidak dimoderasi administrator. Tentunya, tidak terfokus pada satu server saja. Sehingga satu diskusi bisa dibahas ribuan orang dan diteruskan antar users. Dan aplikasi Rooms mencoba menerapkan sistem Usenet ini, sekarang. Kepala pengembang Rooms, Josh Miller menyebut Rooms 'sebuah aplikasi yang memberdayakan individu'. Facebook dengan aplikasi Rooms mencoba menyentuh kultur dasar internet, yaitu anonimus. Dimana indvidu dalam satu grup bisa dengan anonim mengajak berdiskusi orang lain. Tanpa perlu ragu dan takut karena mereka adalah anonimus. Users dapat mengirim QR code satu sama lain untuk mengundang. Baik untuk masuk satu grup atau ikut berdiskusi. Hal ini diperkuat, Rooms tidak memiliki fungsi telusur. Sehingga pengguna benar-benar harus mengundang satu sama lain dengan anonimusnya. [caption id="" align="aligncenter" width="193" caption="(ilustrasi: 9to5mac.com)"]

(ilustrasi: 9to5mac.com)
(ilustrasi: 9to5mac.com)
[/caption] Dengan tidak adanya moderasi, maka semua users bisa berkomentar apapun. Dan users pun dapat dengan mudah walk-out dari satu diskusi. Tentunya, user akan pula dapat menciptakan diskusi yang benar-benar mereka suka. Mulai dari merawat hewan peliharaan, sampai urusan pandangan politik bisa users buat. Mulai dari mem-post komentar sampai foto, semua bisa dilakukan di Rooms. Dan, pengembang Rooms sendiri merasa aplikasi ini akan berkembang baik di masa depan. Tapi tunggu dulu, Rooms baru tersedia pada platform iOS alias pengguna iPhone dan sejenisnya. Pada platform Android atau Windows, belum dapat dikonfirmasi kapan Rooms akan hadir. Namun, melihat fungsi dasar chat tumpek breg ala Rooms, aplikasi ini mungkin bisa bersaing baik. Walau aplikasi tandingan lain seperti BBM pun bisa melakukan chat tumpek breg ini. Namun, kita patut tunggu kiprahnya di platform yang berbeda. referensi: cnet.com | wikipedia.org Salam, Solo 02 November 2014 09:52 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun