Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Kibar Bendera, Jejak Prestasi Lalu ke Laut yang Jaya

6 September 2023   11:36 Diperbarui: 6 September 2023   11:38 3344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dicky Akhiri telah membuat orang tuanya bangga. Ia patut bangga walau dibesarkan oleh ayah yang hanya pekerja bangunan. Dicky terpilih menjadi anggota Paskibraka Nasional 2023 mewakili Gorontalo Utara. Sang ibu yang hanya ibu rumah tangga pun, tak pernah menyangka putranya akan terpilih.

Kebanggaan ini tentu menjadi jejak prestasi yang patut dibanggakan. Baik di jejak digital, nama Dicky Akhiri akan tercatat apik, dalam sanubari dan ingatan orang yang mengenal Dicky pun tentu akan terus harum namanya.

Begitu pun yang bisa dibanggakan oleh orang tua Bunga Puspita Sari. Dibesarkan tanpa sosok ayah, sang ibu yang hanya pekerja pembantu menyetrika, Bunga terpilih menjadi anggota Paskibraka Nasional juga. Bunga dengan bangga mewakili Provinsi Bangka Belitung. Kesehariannya yang sederhana dan supel, menempa dirinya menjadi pribadi yang kuat. Sehingga pada akhirnya ia menjadi anggota Paskibraka Nasional 2023 kemarin.

Menjadi anggota Paskibraka Nasional telah lama dan akan terus menjadi ajang bergengsi bagi para pelajar SMA/SMK di Indonesia. Siapa yang tidak bangga bisa mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan di Istana Merdeka, Jakarta.

Liputan media atau postingan medsos pribadi tentang prestasi Dicky atau Bunga sangatlah positif. Posting-an dan liputan media tentang mereka dapat memotivasi orang lain dengan prestasi mereka.

Mereka adalah contoh nyata tentang bagaimana cara meraih prestasi terbaik. Dengan berbagi kisah prestasi sebagai Paskibraka Nasional, jejak digital kita pun akan menjadi baik sehingga reputasi dan citra positif akan tergambar dari sosok anggota Paskibraka Nasional.

Kita tahu, jalan menuju prestasi seperti menjadi anggota Paskibraka tentu tidak mudah. Persiapan yang dilakukan oleh para peserta tidak main-main dan mereka harus mengikuti serangkaian seleksi, mulai dari tes fisik, akademik, sampai wawancara.

Secara historis, Paskibraka Nasional pertama kali diadakan pada tahun 1961, tetapi saat itu hanya diikuti oleh pelajar SMA/SMK sederajat dari Jakarta dan sekitarnya. Baru pada pada 1963, kegiatan Paskibra diubah namanya menjadi Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) dan secara resmi menjadi kegiatan nasional pada 1979.

Sejak lama juga anggota Paskibraka mendapatkan kesempatan mengembangkan diri lebih baik dan membanggakan Bangsa Indonesia. Seperti mantan anggota Paskibraka Letda CPN (K) Puspita Ladiba, yang kini mengabdi pada matra TNI Angkatan Darat sebagai co-pilot, Letda Ajeng Tresna Dwi Wijayanti yang menjadi co-pilot di Boeing Kepresidenan, Ipda Juana Gita Medinna Janis, mantan Paskibraka tahun 2014 dari Sulut yang sekarang menjadi anggota Kepolisian, dan juga Ipda Mega Ayundya dari SMA Taruna Nusantara, yang kini menjadi perwira polisi.

Pada tahun 2023 ini, anggota Paskibraka Nasional pun mendapatkan kesempatan luar biasa. Mereka akan mendapatkan mendapatkan nilai plus dari panitia ketika mendaftar Akademi Angkatan Laut (AAL).

Menjadi seorang perwira TNI Angkatan Laut adalah sebuah kehormatan dan tanggung jawab yang besar. Perwira TNI Angkatan Laut sudah pasti memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang militer. Kepribadian mereka pun baik dan berintegritas tinggi.

Pendidikan di AAL akan memperkuat nasional para anggota Paskibraka Nasional. Kurikulum di AAL akan meliputi pendidikan akademik, pelatihan militer, dan pelatihan kepemimpinan. 

Para siswa di AAL juga akan belajar tentang sejarah, strategi, dan taktik militer. Tak lupa juga belajar tentang teknologi dan sistem senjata modern. 

Sebagai penjaga NKRI, para siswa juga akan dilatih dalam bidang fisik dan mental untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan.

Poin lebih yang akan dimiliki anggota Paskibraka Nasional ketika menjadi bagian adalah pengabdian yang dilakukan oleh TNI AL kepada NKRI. Menjadi bagian dari AAL juga merupakan sebuah prestasi yang membanggakan sehingga diharapkan anggota Paskibraka Nasional termotivasi untuk melewati seleksi ketat dan melalui pendidikan yang juga sangat ketat. 

Tentu, prestasi yang diraih oleh para anggota Paskibraka Nasional dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk berjuang meraih prestasi yang sama. Jejak digital mereka kini telah menjadi bagian dari Dicky atau Bunga.

Kini, dengan bisa mendapat poin lebih dari Akademi Angkatan Laut, prestasi dan jejak digital mereka bisa terus dibanggakan dan dikenang sehingga kita semua dapat termotivasi orang lain untuk terus berjuang meraih prestasi yang lebih tinggi.

Salam,

Wonogiri, 06 September 2023

11:36 am

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun