Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polling Capres di Medsos yang Halu

9 Mei 2023   22:13 Diperbarui: 9 Mei 2023   22:18 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chat Box oleh Miguel . Padrin (pexel.com)

Dampak negatif kelima adalah polling Capres di medsos lebih memperkuat echo chamber. Echo chamber atau ruang gema adalah fenomena dimana seseorang terus diperkuat keyakinannya dengan informasi yang disukai saja. Dampaknya, fakta dan data yang sesungguhnya fakta bisa dinafikan asalkan Capres mereka menang polling.

Dari dampak polling Capres di atas, jelas dampak negatif lebih banyak. Karena banyak polling Capres di medsos sengaja dibuat untuk direspon oleh pendukung sendiri. Bagi para pendukungnya, polling Capres macam ini menimbulkan halu atau halusinasi belaka. Oleh karena itu, polling Capres di medsos perlu disikapi dengan bijak dan kritis oleh masyarakat.

Lebih jauh, polling ini tidak boleh dijadikan sebagai acuan tunggal untuk menentukan pilihan politik. Polling ini sebaiknya menjadi sebagai salah satu informasi untuk lebih mengenal para Capres dan program-program mereka. Atau bisa juga polling Capres di medsos hanya sekadar untuk iseng atau lucu-lucuan saja.

Dan lebih penting, polling Capres di medsos ini juga tidak boleh menimbulkan permusuhan di antara sesama warga negara. Memberikan respon pada polling adalah wujud demokrasi dan kebebasan berpendapat. Netizen pun harus menghormati dan menghargainya. Pilihan boleh berbeda, tapi kesantunan tetap dijaga.

Salam,

Wonogiri, 09 Mei 2023

10:13 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun