Media sosial identik dengan identitas diri. Baik yang ditampilkan sebagai portfolio atau panggung, identitas dikonstruksi sedemikian rupa. Identitas diri di medsos dapat membantu membangun hubungan, menjaga reputasi, dan meningkatkan visibilitas. Tak jarang identitas diri di medsos juga mencerminkan kepribadian, minat, dan persepsi users itu sendiri.
Melekat pada identitas diri, user lain dapat melihat informasi tentang siapa user-nya. Users lain dapat melihat foto, informasi pribadi, dan konten yang diposting untuk membentuk opini dan informasi user-nya. Oleh karena itu wajar bahwa banyak users akan berusaha untuk menjadikan identitas diri mereka yang terbaik menurut tujuannya.
Guna sebuah panggung, identitas diri juga membantu users lain untuk mengenali dan mengkarakterisasi user. Dengan identitas yang dibangun dengan satu karakter tertentu, user ini dapat teridentifikasi. Selain itu, user dapat membina hubungan yang lebih baik dengan fans atau komunitas tertentu.
Guna sebuah portfolio, identitas diri membantu user membangun reputasi. Dengan membagikan konten yang berkualitas dan mematuhi netiket, user membangun reputasi yang baik. Dampaknya, user ini dapat memperoleh kepercayaan dari users lain. Identitas diri yang kuat juga dapat membantu Anda meningkatkan visibilitas dan audiens.
Fungsi portfolio bertitik tolak kepada platform yang sangat spesifik. Misalnya platform seperti LinkedIn akan berfokus pada fungsi identitas, reputasi, dan hubungan pekerjaan. Hal ini dikarenakan users ingin menampilkan rekam jejak, edukasi, profesional dan kredensial personalnya.Â
Fungsi identitas diri sebagai sebuah penciri user juga memiliki syarat. Ketika users sadar dan sukarela menunjukkan, nama, usia, gender, profesi, lokasi, dan biografi singkat, adalah syarat dasar. Dan memang, hampir di semua platform medsos mensyaratkan minimal bio profil singkat.
Fungsi jelas berbeda dengan kategorisasi konsep identitas diri di medsos. Identitas users medsos dibedakan menjadi konsep self-presentation dan self-disclosure. Walau sekilas, dua konsep ini hampir serupa. Namun sejatinya berbeda.Â
Self-presentation lebih berfokus kepada penampakan aspek visual akun medsos. Tujuannya umumnya adalah mempengaruhi dan mengesankan users lain. Sedangkan konsep kedua self-disclosure, mengarah kepada aktivitas user untuk mengutarakan gagasan atau perasaan di linimasa untuk menjalin ikatan.
Lebih jauh, baik konsep self-presentation dan self-disclosure menampilkan derajat keterbukaan yang berbeda. Model derajat keterbukaan ini jelas terlihat pada berbagai platform medsos. Users pun kadang secara tidak sadar mengikuti apa yang sudah menjadi konvensi di platform medsos tadi.
Pertama adalah identitas dengan derajat keterbukaan rendah. Model seperti ini umum ditemui pada medsos berbasis projek kolaboratif seperti Wikipedia, Reddit, dan dunia gim seperti World of Warcraft. Seperti sebuah panggung, kadang nama user, avatar, atau ID bebas dibuat atau setidaknya mencerminkan identitas nyata users.