Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Polarisasi Platform Media Sosial

11 Februari 2023   23:47 Diperbarui: 13 Februari 2023   17:40 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chess Pawns oleh Ylanite Koppens (pexels.com)

Ironisnya juga, berkumpul di satu medsos menjadi cara menghindari sebuah tindakan represif pengguna medsos lain. Dan bentuk riil dari konsep dan bentuk ujaran kebencian adalah kontribusinya pada polarisasi. 

Dalam ekosistem polarisasi medsos macam ini, juga akan semakin kuat perdebatan diskursus ujaran kebencian sebagai bentuk kebebasan berekspresi.

Salam,

Wonogiri, 11 Februari 2023

11:47 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun