Algoritma sosmed sudah menyesatkan kita dengan ilusi kita di jalan yang benar. Padahal yang ditampilkan adalah kungkungan filter bubble. Informasi yang didapat tiada berkonflik dengan keyakinan kita.Â
Dengan men-scroll dan me-refresh linimasa, kita mencari zona nyaman itu. Informasi homogen yang ada melenakan kita. Walau sejatinya, pertentangan adalah inti dari rasa penasaran. Karena anak bisa berjalan karena ditantang manusia lain di sekitarnya yang sudah bisa berjalan.
Dan kita, sebagai users, masuk ke dalam pusaran black hole linimasa ini. Semakin ke dalam. Semakin ke dalam. Sampai lupa waktu. Lupa sedang melakukan apa. Bahkan mungkin, lupa siapa kita sebagai manusia di dunia nyata.
Salam.
Solo, 10 November 2018
10:00 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H