Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Project Manager for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apa Kamu Sedang Mengalami "Tech Blues"?

27 Februari 2018   20:13 Diperbarui: 28 Februari 2018   01:35 1691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Overwhelmed Social Media - ilustrasi: gettyimage from npr.org

"Baru di-update 3 hari lalu. Kok aplikasi di HP minta update lagi?"

"Yelah, baru beli PC gaming spek tinggi bulan lalu. Sekarang udah ada yang lebih tinggi spekny?"

"Duh, ini Word kok minta ngunduh update-an lagi. Bakal boros kuota internet dah!??"

"Ah, males bener buka Facebook. Isinya cuma hoax sama njelekin Presiden aja..."

Apa yang terjadi diatas bisa jadi pernah Anda alami. Lalu yang timbul adalah rasa sebel, kesel dan dongkol. Kenapa perlu update? Repot banget pake koneksi internet buat update? Andai aplikasi tidak perlu update. Atau andai tidak ada 'expired' untuk program atau aplikasi. Kenapa isi sosmed cuma gontok-gontokan saja? Dan jika saja sosmed isinya adem-adem.

Lama kelamaan Anda pun kesel dan merasa jengkel dengan teknologi. Jenuh rasanya 'berteknologi'. Nah, inilah yang kita sebut sebagai "tech blues" atau technology blues.

Blues disini bukan berarti warna atau aliran musik. Namun terma ini mengambil dari istilah feeling blues. Sebuah sindroma kejenuhan pada kehidupan atau merasa lara pada suatu kejadian atau peristiwa. Dan tech blues berarti kejenuhan, kebosanan dan keengganan untuk berinterkasi dengan teknologi. Teknologi disini bisa hardware, software dan internet. 

Mungkin ada yang merasa jenuh dengan smartphone yang selalu baru tiap kurtal tahun. Sehingga mencoba mengikuti tren smartphone menjadi kian menjemukan. Padahal dahulu mungkin senang-senang saja. Begitupun dengan ber-sosmed atau sosial media. Dulu begitu rajin dan cepat meng-update status di akun sosmed pribadi. Namun sekarang sebaliknya.

Ada beberapa hal yang mungkin menyebabkan kejenuhan berteknologi atau tech blues ini. Pertama adalah, update untuk hardware dan software. Tidak bisa dipungkiri jika teknologi bergerak sangat cepat. 

Smartphone dengan feature yang baru dirilis cepat. Akibatnya, OS atau operating system-nya oun berpengaruh. Misalnya OS Android atau iOS lama tidak compatible atau layak lagi menjalankan aplikasi terbaru. Dampaknya, demi menunjang mobilitas, HP, PC atau laptop kita pun perlu 'di-update' (baca: membeli baru). 

Sebab kedua adalah faktor security. Karena semakin lawas sebuah OS, maka makin rentan untuk diretas, di-hack atau terkena virus. OS terbaru adalah imunisasi yang berjalan seiring bug sebuah sistem bisa ditemukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun