Seperti sebuah idioma 'catching tail'. Semua tidak ada akhirnya dan hanya jadi permainan saat semua berakhir. Saat perasaan ASMR sudah terlibat dalam dukung-mendukung. Kadang urusan menjadi semakin personal. Dari mulai dikucilkan di lingkungan sampai tidak diurusi jenazahnya bisa saja terjadi.
Apa kampanye hitam menjadi ring tinju? Sebenarnya kita yang menyuraki jagoan kita? Atau kita yang sebenarnya diadu domba? Viralitas medsos menjadi anak panah yang kian tepat mengarah target. Karena sifatnya yang personal dan real time, medsos pun menjadi media adu domba. (Baca artikel saya: Divide Et Impera ala Sosmed)
Fenomena ini pun menjadi hidangan yang tidak lepas saat pemilihan pemimpin. Maukah kita terus dihinggapi perasaan senang saat mengungkap aib seseorang. Alih-alih saling menasehati dalam kebaikan. Kini (dengan sosmed) umat saling merasa paling benar.Â
Filter dengan baik berita di sosmed. SIlahkan libatkan ASMR. Namun ada baiknya cek dan ricek dengan yang akan kita share (Baca artikel saya: Hati-Hati dengan Ndasmu).
Referensi: asmruniversity.com
Salam,
Wollongong, 14 Maret 2017
12:00 amÂ