Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menelanjangi Iklan LA Lights 'Cari Yang Kerja'

23 April 2014   05:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:19 3003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="(screenshot: youtube.com)"][/caption] Entah Anda ngeh atau tidak. Iklan LA Lights (produk rokok) terbaru sangat menjurus salah satu Capres. Dengan tag iklan besar "Cari Yang Kerja". Dan seiring, sebuah cameo sepatu pantopel bélok yang menginjakkan kaki di red carpet benar menyiratkan citraan seorang tokoh. Dengan beberapa back sound iklan tepukan tangan dan suara kilatan flash kamera, menandakan si empunya sepatu bélok ini adalah  orang penting. Mungkin ada yang langsung klik, kalau iklan LA Lights ini menjurus pada satu tokoh. Atau mungkin juga ada yang masih bingung. Sepatu pantopel disimbolisasi serupa pakaian dinas harian (PDH) seorang amtenar di negri ini. Sepatu yang terkesan formal dan rigid. Menandakan formalitas birokrasi dan rigidnya protokoler bidang pemerintahan. Suasana yang timbul dari sepatu pantofel adalah kaku. Serupa kekakuan seorang pejabat menyapa dan menjawab keluhan rakyatnya. Pantofel pun menyiratkan kesan militeristik dalam beberapa hal. Seperti Paskibraka dengan latihannya yang cukup ketat dan formal. Apalagi jika disimbolisasi dengan pantofel yang kotor dan bélok. Menandakan si empunya baru saja mengunjungi gorong-gorong, area terpencil, atau singkatnya blusukan. Blusukan tentunya bukan ke tempat yang bersih dan tertata rapih serupa Kebun Raya Bogor. Blusukan berarti ke tempat ekstrim yang jarang dikunjungi. Dalam hal ini seorang pejabat yang blusukan dengan pantofelnya, adalah hal yang tidak lumrah. Apalagi seorang pejabat yang terkesan formal dan rigid. Dan red carpet yang digelar khusus bagi orang penting dalam perhelatan penting juga menjuruskan akan citraan seseorang. Kesan red carpet secara kontemporer (kekinian) bisa disimbolisasi dengan Pemilu, baik Pileg maupun Pilpres. Walau tokoh lain dengan pantofel bélok juga mungkin ada, namun kuatnya citraan seorang tokoh yang menjadi media darling saat ini, tentunya menjuruskan fikir kita bersama. Ditambah tepuk tangan riuh rendah dan suara kilat kamera yang berduyun, menandakan si empunya pantofel dekil ini orang yang penting dan bermakna. Dan, silahkan saja Anda konklusikan sendiri. Karena simbolisasi pantopel bélok di fikiran kita masing-masing berbeda-beda. Namun kalau yang melek berita dan media, tentunya sudah klik. :-) Salam, Solo, 22 April 2014 10:31 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun