[caption id="" align="aligncenter" width="432" caption="(foto: sayangi.com)"][/caption] Sakit hati karena cuma menjadi 'bintang iklan' untuk PKB. Rhoma Irama mulai mensinyalkan perlawanan politisnya. Bukan untuk menohok Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, tapi kepada 'musuh lama', Joko Widodo alias Jokowi. Apa sebab? Yang sudah menyia-nyiakan Rhoma adalah Cak Imin, tapi yang ditohok malah Jokowi? Apakah terjadi sesat fikir atau fikiran yang sesat? Bahkan dengan gamblang, Rhoma mensinyalir bahwa ribuan fans setia Rhoma akan tidak memilih Jokowi pada Pilpres 2014 nanti. Dan sinyalemen fikiran yang sesat ala Rhoma pun terbukti. Ada sekitar 3.000 fans setia Rhoma Irama sang Raja Dangdut untuk tidak memilih Jokowi pada Pilpres nanti. Hampir 3.000-an fans berat Rhoma dengan hasil rapat Fans of Rhoma Irama and Soneta (Forsa) Sumatra Selatan menolak memilih Jokowi. Dan serupa idolanya, Rhoma pun seolah mempersilakan (baca: menyetujui) fansnya untuk tidak memili Jokowi.
Salah satu basis pendukung Rhoma di Sumatera Selatan. Mereka langsung berkomentar terkait gagalnya Rhoma nyapres. Mereka memutuskan tak bakal mendukung Joko Widodo ( Jokowi ) pada pemilihan legislatif (Pileg) 9 Juli mendatang.
Keputusan itu diambil berdasarkan hasil musyawarah pendukung Raja Dangdut yang tergabung dalam Fans of Rhoma Irama dan Soneta (Forsa) Sumatera Selatan (Sumsel). (berita: merdeka.com)
Rhoma vs Jokowi; Dendam Lama dan Sifat Pengecut Ada dua proposisi kenapa Rhoma seolah mendukung fansnya untuk tidak memilih Jokowi pada Pilpres nanti. Proposisi pertama adalah dendam (kesumat) lama. Dan dendam ini seolah mengaburkan logika Rhoma. Dengan fikirnya yang menyesatkan, ditambah dendam dan dibohongi Cak Imin. Rhoma hanya bisa melampiaskan kekecewaannya dengan membakar kembali dendam. Dendam karena kalah telak jagoannya dalam Pilgub DKI tahun 2012. Rhoma seolah tidak mau melupakan bahkan memaafkannya. Kini Jokowi kembali menjadi sasaran tembak. Target Jokowi maju Pilpres kini dihinggapi kekesalan Rhoma karena dibohongi Cak Imin. Disulut pula dengan dendam lama bergaya SARA ala Rhoma pada Pilgub DKI 2012, Rhoma dan jajaran fansnya menjadikan Jokowi sasaran tembak (baca: kekesalan) fikiran sesat.
Raja Dangdut itu (Rhoma Irama) secara tegas menolak meminta maaf kepada pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait isi ceramah yang diduga mengandung isu SARA sehingga merugikan pasangan nomor urut ketiga tersebut.
"Untuk apa saya meminta maaf? Saya tidak merasa bersalah, karena saya tidak menjelek-jelekkan Jokowi-Ahok," tandasnya. (berita: republika.co.id)
Menurut pandangan Rhoma, mungkin karena PKB ala Cak Imin menambatkan koalisi dengan PDI-P, sehingga menjadi legitimasi ia membenci Jokowi, sekali lagi. Walau dengan akal sehat dan logika yang tidak sesat, harusnya Rhoma menohok Cak Imin. Ia dulu menjanjikan Rhoma untuk menjadi Capres dari PKB. Nyatanya? Ambisi Cawapres Cak Imin sepertinya tipis. Pilih merapat ke PDI-P sepertinya hanya polah mengemis posisi mentri. Dan pada artikel saya sebelumnya (Rhoma Siap Pukul Balik Cak Imin), ternyata tidak kejadian. Pada nyatanya, Rhoma dan fans berat (yang sesat) justru malah menolak Jokowi menjadi Presiden. Padahal sekalipun, tidak ada Jokowi menyinggung bung Rhoma yang hendak menjadi Capres. Bahkan awal tahun 2014, duet bernyanyi Rhoma-Jokowi nampak keeratan kedua tokoh di tadi. Namun keengganan Rhoma berdamai dengan dendam Pilgub DKI pada Jokowi-Ahok belum tuntas. Dan entah apa gerangan Rhoma kecut dan memble di hadapan Cak Imin. Apa karena Cak Imin sudah bergerilya meminta dukungan kyai khos NU untuk bisa berkoalisi dengan PDI-P? Sampai-sampai tidak ada kata gelisah dan menohok untuk Cak Imin yang dilontarkan Rhoma. Apapun itu, legitimasi sinyalemen Rhoma untuk membiarkan fansnya menolak Jokowi dalam Pilpres adalah hal memalukan. Bukan sikap negarawan dan ksatria (bergitar pula) dari seorang Rhoma jika demikian. Para fansnya dengan sesat berfikir, kini mulai menolak Jokowi dalam Pilpres. PKB ala Cak Imin yang berbohong, kog malah Jokowi yang menjadi sasaran tembak. Sebaiknya, dalam hal ini Rhoma dengan legowo dan jantan mengaku kalah. Silahkan fans beratnya memilih sesuai keinginan. Jangan sampai malah publik berkomentar nyinyir (lagi). Dukungan Rhoma Untuk Prabowo? Dengan dendam kesumat kepada Jokowi, dan pengecutnya Rhoma menohok Cak Imin, proposisi alih dukungan ke Prabowo mungkin saja. Apalagi, rivalitas antara Jokowi vs Prabowo kian memanas. Dengan terhalang akal sehat Rhoma karena dendam, bisa saja malah para fansnya mengalihkan suara ke Prabowo. Dan tentunya, jika ribuan atau jutaan (mungkin) suara dukungan dari fans Rhoma, membuat Prabowo merasa 'aman'. Walaupun kalau bisa diumpamakan dukungan ini serupa dukungan buta. Walau sempat berhembus halus rumor duet Prabowo-Rhoma yang akan diusung, ternyata semua keliru. PKB ala Cak Imin mencampakkan Rhoma. Prabowo malah kini dekat dengan banyak Cawapres. Mulai dari Aburizal Bakrie sampai Hatta Rajasa. Jika pun Prabowo hendak menggaet Rhoma sebagai Cawapres independen misalnya. Berapa sih total dukungan fans Rhoma? Itungan-itungan logis pun bermain. Dan mungkin saja Prabowo emoh. Apalagi sekarang PKB ala Cak Imin berkawan dengan PDI-P. Salam, Solo, 13 Mei 2014 02:06 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H