Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

1 Tahun dengan Windows 8, Mengecewakan!

21 Mei 2014   04:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:18 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="(ilustrasi: www.happierabroad.com)"][/caption] OS atau Operating System menjadi jantung suatu PC, laptop atau notebook. Jika si jantung ini sering kembang kempis, jatuhnya nafas hidupnya tersengal. Dan inilah yang saya rasakan sebagai pengguna Windows 8. Sebuah OS baru garapan Microsoft yang dirilis pertengahan tahun 2012 lalu. Dan sudah satu tahun ini saya menggunakan Windows 8 plus update Windows 8.1. Dan saya rasakan cukup mengecewakan. Jika berbanding Windows 7 pendahulunya, Windows 8 gampang sakit-sakitan. Walau tidak ada virus yang menghinggapi laptop. Namun performa laptop menjadi mengecewakan. Windows 8 yang mencoba 'men-stek' antara OS sebuah PC dengan sebuah tablet memang menjadi gebrakan tersendiri. Satu jantung yang dibelah menjadi dua memang unik. Terutama pada fitur Windows Defender yang mampu mengenali situs-situs pishing, malware, dan spyware yang cukup mumpuni. Walau patut juga ditambah setidaknya satu antivirus untuk meng-update virus-virus baru yang muncul. Dan Windows 8, dengan dua jantung mungkin cukup 'memusingkan' virus untuk menyerang sebuah PC atau laptop. Namun, tetap pada secara umum, Windows 8 mengecewakan. Dan bukan saya saja yang menyesali keputusan Windows 8 atau update .1-nya, banyak pula yang kecewa. Dari beberapa situs yang saya kunjungi, banyak yang kecewa dengan performa Windows 8. Dan wajar jika berharap ada perbaikan berarti pada update Windows 8.1, namun nyatanya tidak. Hanya beberapa minor tweak dan tampilan saja. Selebihnya sama saja. Menurut saya, tampilan dua wajah, PC plus tablet memperlambat performa. Jika saya menyalakan laptop, system akan cenderung lama meng-update. Karena serupa tablet yang harus senantiasa terkoneksi internet, Windows 8 pun seperti itu. Sehingga yang terjadi, jika tidak ada wi-fi yang nyangkut, laptop saya agak lemot. Mencoba mencari sinyal. Belum lagi, kadang di sela-sela bekerja, laptop butuh di-update ini itulah. Persis seperti sistem tablet Android. Terlalu banyaknya start-up program yang berjalan saat laptop beroperasi, juga membebani memori. RAM harus bekerja baik untuk sisi laptop maupun sisi tablet Windows 8. Dan, kadang layar biru karena laptop 'kecapean' pun sering muncul. Terutama setelah saya mengupdate ke Windows 8.1. Satu minggu, bisa 2-3 kali laptop me-restart sendiri saat saya tengah bekerja dengannya. Padahal, laptop saya satu ini berisi sedikit sekali program jika dengan laptop saya yang lama. Jujur, sisi tablet Windows 8 jarang saya kunjungi. Kadang hanya iseng membuka aplikasi edit foto. Walau ada game-game yang saya unduh dari Windows Store milik Microsoft. Jarang pula saya mainkan. Saya lebih senang bermain game di tablet atau smartphone saya. Dan parahnya, beberapa kali saya kunjungi Windows Store, ternyata tidak nyambung. Padahal koneksi wi-fi baik, tapi Windows Store nihil dikunjungi. Malah kadang aplikasi ini nge-hang tanpa sebab. Terpaksa deh, ctrl+alt+del mengeluarkan Windows Task Manager untuk menutup aplikasi tadi. Dan sebagai OS, Windows 8 tidak jauh berbeda dengan Windows 7. Fungsi dan aparatur OS untuk laptop hampir serupa. Cuma dua jantung, PC plus tablet, saja yang membedakannya. Dan jika kembali kepada fungsi PC atau laptop, cukuplah ia menjadi sebuah PC atau laptop saja. Tablet tidak seutuhnya menggantikan Word Processing Program seperti Microsoft Word misalnya. Tablet lebih tepat dimanfaatkan karena kepraktisan dan kemudahan akses komunikasi saja. Jika menyangkut semua fungsi PC atau laptop, tablet masih belum maksimal. Dan seperti faham kesalahan fatal Windows 8, Microsoft pun mulai membuat OS Windows 9. Desas desus yang beredar, Windows 9 akan dirilis Februari 2015 nanti. Dan jika dilirik, maka hikayat hidup Windows 8 sangatlah sebentar. Hanya sekitar 3 tahun ia hidup. Berbeda dengan pendahulunya yang fenomenal seperti Windows XP yang kini telah mati. Windows 8 (dan 8.1) hanya serupa anak haram dari Microsoft. Dan mereka mencoba melupakannya dengan buru-buru meluncurkan Windows 9.

Some rumors have suggested late 2014 or early 2015 for a Windows 9 release, though the former seems wide of the mark.

In January 2014, well-known Microsoft blogger Paul Thurrott said he believes the company plans to release Windows 9 (codenamed Threshold) in April 2015, less than three years after Windows 8.

The thinking appears to be that the Windows 8 name is now too tarnished and that - in contrast to Reller's comments above - Microsoft wishes to clear things out by releasing Windows 9 instead. (news: techradar.com)

Salam, Solo 20 Mei 2014 09:10 pm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun