Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kenapa Flash Disk Harus di-Safely Remove, Ini Alasannya?

27 September 2014   05:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:19 1771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi: allempires.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="384" caption="(ilustrasi: quickmeme.com)"][/caption] Pernah mengalami masa dimana Anda tergesa berangkat kantor, tapi file di PC belum selesai di-copy di Flash Disk (FD)? Lalu, segera Anda mencabut FD, walau proses copy masih 95%. Lalu bergegas pergi karena merasa hampir 'semua' file yang di-copy sudah cukup. Karena merasa sisa 5% dari file Anda cuma sisa-sisa file yang tidak berguna. Toh, di FD sudah ada 95% dari file yang di-copy. Anda merasa aman dan bisa bergegas memburu waktu. Lalu, saat Anda mengecek file di FD di kantor, voalaah ada warning kalau 'The File is Corrupted, Windows Cannot Open It!' Anda shock karena harus kembali ke rumah untuk mengambil filenya kembali. Men-safely remove hardware untuk FD memang kadang 'menyebalkan'. Apalagi saat ada banyak program yang berjalan, alias multi-tasking. Mengklik icon hijau USB (Universal Serial Bus) di pojok kanan layar, kadang memakan waktu. Karena akan ada Windows baru yang berisi beberapa jenis USB. Bisa modem yang digunakan, atau FD lain yang juga menempel di Laptop atau PC. Belum lagi jika ada warning "The device 'Generic Volume' cannot be stopped..." . Anda harus mengecek program apa yang masih 'menempel' dengan FD. Ada pun scan antivirus yang kadang 'memaksa' Anda untuk memindai FD. Mencegah atau menumpas virus-virus yang mungkin ada di FD Anda. Bisa tidak FD dicopot langsung tanpa harus repot-repot 'Safely Remove Hardware'? Bisa. [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="(Disk Drive Quick Removal on Windows - ilustrasi: howtogeek.com)"]

(Disk Drive Quick Removal on Windows - ilustrasi: howtogeek.com)
(Disk Drive Quick Removal on Windows - ilustrasi: howtogeek.com)
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="(Disk Drive Properties - ilustrasi: howtogeek.com)"]
(Disk Drive Properties - ilustrasi: howtogeek.com)
(Disk Drive Properties - ilustrasi: howtogeek.com)
[/caption] Seperti gambar diatas, Windows sebenarnya menyediakan option agar FD bisa langsung dicopot. Namun tetaplah harus hati-hati memahami maksud mengubah Property Windows untuk USB ini. Maksud dari Disable write caching berarti, selama Anda masih memindah file, berarti FD harus tetap di-safely remove. Apapun alasannya, mencopot FD langsung dapat membuat file menjadi corrupted, alias rusak. Untuk mengenali apakah FD masih me-write cache (menulis tembolok) atau tidak, lihat lampu indikator pada FD. Jika FD sedang dipakai, makan lampu akan berkedip-kedip. Bagaimana lampu indikator FD tidak menyala, bisakah kita tetap langsung mencopotnya? Tidak. Walau kadang FD dengan lampu indikator mati, ada beberapa program yang masih berjalan. Sebuah background program seperti anti virus biasanya masih tetap berjalan pada FD. Walau sebenarnya FD bisa langsung di copot, Anda tetap harus men-safely remove. Karena ada banyak pula FD yang tidak menggunakan lampu indikator. Karena FD semacam ini, akan menghemat baterai pada penggunaan Laptop atau Notebook. Mungkin pula FD tidak digunakan sama sekali untuk membuka file atau meng-copy data. Tetap ada baiknya mengklik icon hijau di pojok kanan layar monitor. Dan berikut mengapa men-safely remove FD ini penting dilakukan. [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="(ilustrasi: lifehacker.com)"]
(ilustrasi: lifehacker.com)
(ilustrasi: lifehacker.com)
[/caption] Alasan pertama, konsep write-cache mencegah data corrupted alias rusak. Konsep write-caching (menulis tembolok) dalam sistem filing FD adalah krusial difahami. Data yang kita ubah atau pindah dari dan ke FD sebenarnya 'ditampung' dahulu di memori (RAM) dari PC atau Laptop Anda. Semakin besar RAM (Random Access Memory) maka semakin cepat dan banyak memori yang ditampung untuk dipindah ke FD. Jadi, dengan mencopot langsung FD, dapat merusak data yang akan ditransfer ke FD. Karena command atau perintah atas file untuk dipindah ke dalam FD tidak menemui tujuannya, alias corrupted. Kebanyakan FD menggunakan sistem FAT (File Allocation Table). Dengan sistem ini, maka write-caching dilakukan diluar sistem. Karena sistem ini kurang cepat dan tidak baik dalam hal write-caching. Atau tidak secepat dan sebaik sistem NTFS yang umum digunakan dalam PC atau Laptop. Sistem FAT ini memang sederhana dan mudah diterapkan dalam FD. Namun dalam hal write-cache, FAT tidak bisa diandalkan. Sehingga sebaiknya jangan mencopot FD langsung. [caption id="" align="aligncenter" width="288" caption="(ilustrasi: allempires.com)"]
(ilustrasi: allempires.com)
(ilustrasi: allempires.com)
[/caption] Alasan kedua, FD juga membutuhkan tegangan yang stabil saat data atau file dipindah. Tegangan disini adalah tegangan atau tenaga listrik yang terkoneksi langsung di lubang USB pada PC atau Laptop. Semua yang terkoneksi ke PC atau Laptop tentu membutuhkan tegangan listrik. Sebuah FD membutuhkan tegangan yang stabil selama 0,25 detik setelah ada perintah write-cache pada FD. Data yang terkorup biasanya akan meninggalkan 1 bit dengan tegangan yang tidak stabil, 0,72. Jika ada 1 bit saja yang berkurang pada data atau file yang dipindah ke FD, corrupted file atau file rusak seluruhnya bisa terjadi. Sehingga, istilah power failure atau daya listrik yang mati atau turun juga merusak file. Misalnya, file atau data yang sudah dipindah ke FD sudah 99%. Dan seketika Anda mencabut kemungkinan besar data rusak total. Selain sistem write-cache yang terputus, arus pendek aliran listrik pada FD juga merusak data atau file itu sendiri. Walau kemungkinannya kecil, namun Anda harus tetap men-safely remove hardware. (Penelitian tentang hal ini, di sini) Jadi, cara paling aman yang memang dianjurkan adalah mengklik icon hijau USB. Dan tentunya harus lebih sabar dan kalem menunggu file dicopy ke dalam FD. Semoga bermanfaat. Referensi: howtogeek.com | lifehacker.com | superuser.com | cseweb.ucsd.edu Salam, Solo, 26 September 2014 10:37 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun