Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Streaming Online 'The Interview', Memulai Awal Kematian Bioskop

30 Desember 2014   18:07 Diperbarui: 21 Mei 2019   08:20 1978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2013, hasil statistik MPAA menunjukkan penurunan sekitar 15% dari para penonton bioskop usia 12-24 tahun. Dari hasil statistik yang sama dengan variabel yang berbeda, penurunan ini disebabkan karena para movie-goers ini beralih ke mobile streaming. Sekitar 74% dari mereka setidaknya memiliki 4 gadget. Namun setidaknya, mulai tahun 2012, MPAA sudah juga melihat peningkatan penonton bioskop dari usia 2-11 tahun. Terjadi peningkatan sekitar 54% sampai tahun 2013 untuk usia ini. 

Illegal Downloading (Streaming) and Indonesian Viewers 

Banyak orang mungkin sudah melihat film TI secara online dan gratis pula. Namun di US sendiri, mereka yang sudah menonton pun seolah tidak pernah melihat film TI saat mereka menontonnya di bioskop. Ada sebuah perasaan, 'civil duty' alias tugas warga negara untuk menonton film TI ini di bioskop. 

Karena mungkin secara ideologis AS dan Korut yang sudah bertentangan sejak lama. Dan seperti kebiasaan orang-orang Barat untuk mengapresiasi hasil karya seni. Mereka memilih membayar untuk menontonnya, walau via-streaming. Dan walau mungkin sudah banyak download bootleg (illegal) film-film Box Office terbaru di internet. 

Beberapa fakta statistik dan penelitain pun menunjukkan jumlah yang spektakuler. Menurut statistik La Coalicion, 1 dari 2 pengguna internet di Spanyol telah dengan sengaja mengunduh film secara ilegal. Torrent Freaks mencatat, download illegal dari streaming perdana Game of Throne season IV tersedia hanya dalam setengah hari saja. 

Menurut laporan US Chamber of Commerce tahun 2011, ada sekitar 146 juta visit (klik) pada 43 situs download illegal hanya dalam satu hari saja. Dan di Indonesia sendiri, tidak perlu dipertanyakan. DVD ilegal dari film rilisan baru sudah bisa dibeli di lapak-lapak di pinggir jalan. Pihak berwenang nampaknya tidak perduli. 

Pada akhirnya, kitalah yang dengan bijak menyikapi kebocoran film TI ini. Seolah terbaca publik, ada agenda tersendiri atas kebocoran film TI ini? Hackers yang menyebut diri mereka Lizard Squad jangan-jangan hanya rekayasa tim marketing dari Sony? Walau belum secara pasti Korut terlibat hal ini, meng-hack inilah cara unik marketing film TI itu sendiri. 

Tema film TI yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco menyoal rencana pembunuhan diktator Korut. Sehingga secara ideologis, hal ini menyulut patriotisme warga AS tentunya. Dengan hanya 4 hari via streaming-online dan bioskop khusus, film TI dapat meraup untung USD 18 juta. Fim TI ini menandakan kebangkitan film non-kabel TV dan kematian bioskop. Mungkinkah kita melihat kematian bioskop nantinya? 

Referensi: businessinsider.com | globalpost.com | theguardian.com | theindependent.ie | variety.com 

Salam, 

Jakarta Selatan, 30 Desember 2014 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun