Sudah selebrasi buka baju, ternyata offside tipis....
Itulah yang dialami oleh bintang Juventus, Cristiano Ronaldo, ketika mencetak gol penentu kemenangan melawan Udinese. Alih-alih membawa 3 poin, bendera offside yang terlambat membuat Juventus hanya membawa 1 poin plus Ronaldo harus menerima kartu kuning akibat selebrasinya.
Ronaldo adalah satu dari sekian pesepak bola yang menjadi korban offside terlambat. Korban dari offside terlambat bukan hanya dari pemain yang melakukan serangan tetapi juga yang dalam posisi bertahan.Â
Contohnya, Rui Patricio, mantan kiper Wolverhampton, dalam laga melawan Liverpool musim lalu dirinya bertabrakan dengan rekan setimnya Conor Coady saat mencoba menghalau Salah mencetak gol.Â
Posisi Salah sudah offside, namun hakim garis baru mengangkat benderanya saat bola sudah masuk ke gawang. Keterlambatan ini membuat Rui Patricio mengalami cedera di kepalanya dan harus diberi bantuan oksigen selama 15 menit.
Pasca kejadian tersebut, pelatih Liverpool Juergen Klopp dan wasit senior Liga Inggris Mark Halsey, meminta untuk meninjau kembali aturan offside terlambat ini.
Kalau kita lihat dalam pertandingan sepak bola, pasti akan melihat juga bagaimana ekspresi pemain kesal sekali dengan aturan ini. Sebab, aturan ini ibarat memberi tahu kalau ada ranjau saat sudah terkena ranjau.
Sekilas tentang aturan offside
Dilansir dari FIFA via Kompas dan Okezone, offside sudah diterapkan sejak tahun 1863 dalam permainan sepak bola dan sudah mengalami empat kali revisi.Â
Kini, aturan offside yang digunakan dalam pertandingan sesuai Laws of the Game oleh International Football Association Board (IFAB) adalah seperti ini:Â