Mohon tunggu...
Giovani Yudha
Giovani Yudha Mohon Tunggu... Freelancer - Gio

Sarjana HI yang berusaha untuk tidak jadi Bundaran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemerintah, Pernikahan Atta-Aurel, hingga Seremoni Covid-19

9 April 2021   20:00 Diperbarui: 11 April 2021   06:52 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pernikahan Atta-Aurel - Sumber: Kompas.com

Ramai dan panas diperbincangkan tentang kehadiran sosok pejabat-pejabat negara di bukan royal wedding Atta-Aurel. Ibarat pernikahan keluarga Kerajaan Inggris, pejabat tinggi negara hadir untuk memeriahkan bahkan sampai menjadi saksinya, seperti presiden, kementerian pertahanan, dan ketua MPR.

Banyak yang menyayangkan tindakan sosok representasi negara Indonesia karena intinya ada tiga hal:

1. Pernikahan masyarakat lainnya kok dibubarkan atau ditutup

2. Kasus Covid-19 negara Indonesia masih parah, loh!

3. Bapak Jokowi ngapain sih ke sana?

Saya tidak menyalahkan pernikahan Atta-Aurel karena saya mencoba mengamati video pernikahannya dan berita yang ada, penyelenggara sudah maksimal dalam penerapan protokol kesehatan, mulai dari pemakaian masker selama di ruangan dan sesi foto, swab test antigen untuk tamu dan mempelai + keluarganya, dan bahkan saat prosesi Atta mencium Aurel pun masih mengenakan masker. Bangku tamu juga dibuat berjarak oleh penyelenggara dan jumlah orang dalam satu ruangan dibatasi.

Cuman saya bingung kenapa presiden dan banyak pejabat hadir ke pernikahan ini. 

1. Biasanya kalau ada kunjungan pejabat karena ada relasi atau hubungan politik dengan mempelai atau orangtuanya. Tapi ini ya jelas bukan alasan tepat. Mas Anang memang merupakan anggota DPR dari PAN tapi itu dulu periode 2014-2019 dan Mba Ashanty juga penyanyi. Atta-Aurel juga tidak ada hubungannya.

2. Apakah pemerintah mengejar exposure dengan membuat konten bersama Atta-Aurel dan Hermansyah Family? Kemungkinannya ya ngga juga, mustahil rasanya pemerintah kejar exposure lalu mendapat pemasukkan dari media sosial melalui adsense. 

Suatu hal yang pasti adalah kehadiran Jokowi beserta jajaran pemerintahan bersifat tidak mendadak alias diundang. Sebab, Jokowi dan Prabowo dijadikan saksi pernikahannya dan tidak ada reaksi kaget dari Anang-Ashanty maupun Atta-Aurel ketika mereka datang. 

Tapi gimana ya caranya? Saya belum tau atau ketemu cara mengundangnya, kalau ada yang tau boleh tulis di komentar ya! 

Ini berbeda dengan di Amerika Serikat, di sana dijelaskan cara mengundangnya yang bisa kalian lihat di sini (1), (2)

Jadi, ini masih menjadi seremoni tanda tanya apa maksud dan tujuan kehadiran pemerintahan datang ke pernikahan Atta-Aurel. Hmm, tapi kalau kalian ingat-ingat sebenarnya banyak loh "seremoni tanda tanya" dan membawa kita pada kesimpulan bahwa....

Negara ini memang hobi seremoni

Langsung aja, berikut adalah contoh-contoh seremoni tanda tanya yang dilakukan pemerintah akhir-akhir ini:

1. Seremoni Duta Imunitas Corona

Ilustrasi Duta Imunitas Corona - Sumber: Liputan6.com
Ilustrasi Duta Imunitas Corona - Sumber: Liputan6.com

Masih ingat kan dengan momen di atas? 

Ini adalah seremoni di mana mantan Menteri Kesehatan Bapak Teriawan, menyambut kedatangan 188 WNI ABK World Dream yang tiba di Indonesia. Bentuk seremoninya adalah dengan memberikan gelar Duta Imunitas Corona karena keberhasilan mereka melawan masa-masa sulit tinggal bersama delapan orang penumpang kapal yang terinfeksi Covid-19. 

Duta ini lalu diberikan semacam "tugas" oleh pemerintah untuk membagikan tips meningkatkan imunitas tubuh kepada masyarakat dan membangun kepercayaan "Ayo kawan-kawan kita bisa lawan Corona, jangan perlu khawatir"

Saat saya melihat dan mendengar berita ini ya pertanyaannya juga cuman satu "ngapain sih kayak gini". Saya yakin juga 188 WNI tersebut  kaget dan bertanya-tanya "loh kenapa jadi duta emangnya aku ngapain?" Tapi ya lumayan sebagai penghargaan diri dan tidak enak nolak pemerintah, yowis diterima saja. 

2. Seremoni Kesembuhan Tiga Pasien Covid-19

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun