IMB. Begitu hebatnya acara ini hingga menghipnotis semua kalangan baik dari, manula hingga pemuda dan dari pelajar hingga yang kurang ajar, dari mahasiswa hingga terdakwa, dan dari seluruh muka Indonesia. Seluruh penjuru Indonesia pun berbondong - bondong layaknya nelayan yang datang untuk menjala ikan ketika malam hari, seperti itulah IMB menjala para khalayak Indonesia.
Bukan hal yang tidak mungkin bagi mereka yang tidak memiliki bakat khusus untuk berpartisipasi dalam kontes ini, mereka yang sebenarnya tidak punya bakat alami dan hanya mendapatkan bakat dari latihan pun dapat bergabung dalam panggung IMB. Pada dasarnya dalam kontes ini yang dibutuhkan bukanlah benar - benar bakat alami dan yang dicari adalah bakat entertainer yang mampu menghibur khalayak semesta.
Bila dilihat kelanjutannya, tidak jelas apakah sebenarnya tujuan dari IMB ini, apakah acara tersebut hanya untuk mengumpulkan bakat - bakat bangsa yang akan dijadikan mesin pencari uang atau bertujuan untuk benar - benar menggali bakat Indonesia yang sesungguhnya?
Kekecewaan ini bukan terjadi karena saya melihat keluarnya Rumingkang atau Funky Papua dan kini hanya menyisakan Putri Ayu dengan seriosanya yang begitu hebat, Hudson dengan dua jenis suara yang berbeda, Brandon dengan modern dancenya dan Klantink, grup musik jalanan asal Surabaya. Bila melihat dari siapa yang bertahan hingga saat ini, bukan mereka dengan bakat untuk melestarikan kebudayaan Indonesia yang dipertahankan, malahan mereka yang mampu menghasilkan rating tertinggi atau dapat dikatakan mereka yang nantinya punya kemampuan mumpuni untuk menghasilkan pendapatan yang lebih yang akan dipertahankan.
Memang tidak salah apabila pihak penyelenggara kontes IMB mencari kontestan yang paling menjanjikan untuk dunia hiburan Indonesia, tidak salah juga mereka mengeliminasi kontestan yang tidak cukup kemampuannya untuk bertahan di dalam dunia hiburan, tetapi alangkah lebih baiknya apabila pihak kontestan mulai mempertimbangkan tujuan IMB sendiri dalam mencari bakat Indonesia. Apabila pihak penyelenggara benar - benar menghargai budaya dan bakat bangsa Indonesia seharusnya mereka mampu mengemasnya secara “apik” dan membuat khalayak sadar betapa baiknya apabila yang dicari adalah bakat yang mampu melestarikan bakat dan budaya Indonesia sendiri. Misalnya, Hudson dan Putri Ayu yang bernyanyi dengan menuturkan lagu keroncong dan Brandon mengkompilasi tarian daerah dengan modern dance miliknya. Saya rasa jika mereka para finalis mampu menampilkan kombinasi tersebut tidak hanya sekali atau dua kali, saya rasa akan lebih menarik.
Apabila IMB selanjutnya tidak mengindahkan kesadaran ini, mereka bukanlah Indonesia Mencari Bakat lagi tetapi Indonesia Membuang Bakat. Harus ada tujuan dibalik terselenggaranya acara besar ini, bukan hanya untuk mencari bakat Indonesia semata, tetapi berusahalah agar pihak penyelenggara benar - benar mencari bakat budaya Indonesia yag sesungguhnya. Melestarikan bakat budaya bangsa, seperti tarian dan alat musik daerah, seharusnya mendapat apresiasi lebih dibandingkan mereka yang memiliki bakat untuk melestarikan budaya asing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H