Mohon tunggu...
Giovanny Emanuella Siahaan14
Giovanny Emanuella Siahaan14 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

peduli dengan berbagai isu kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan Masyarakat dari Masa Awal Kemerdekaan hingga Sekarang

11 September 2024   02:58 Diperbarui: 11 September 2024   03:04 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

GIOVANNY EMANUELLA SIAHAAN / 191241074

KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kesehatan Masyarakat di Indonesia dimulai sebelum kemerdekaan yaitu pada abad ke-16 atau saat pemerintahan Belanda. Namun, setelah kemerdekaan penanganan masalah kesehatan menjadi sangat diupayakan pemerintah bahkan dijadikan ajang diplomasi untuk terciptanya perdamaian dunia. Salah satu cara yang dilakukan ialah pengiriman obat-obatan dari Palang Merah India kepada Palang Merah Indonesia (PMI). Peran PMI pada awal kemerdekaan sangatlah besar terutama untuk mobilisasi dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat.

Babak baru kesehatan Indonesia dimulai setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar tahun 1949. Sejak itu, pemerintah mulai fokus dan bergerak dalam bidang kesehatan seperti pembangunan sanatorium dan rumah sakit. Apalagi pada masa itu terjadi masalah kesehatan seperti TBC, Kolera dan Malaria yang membuat pemerintah bergerak cepat pada bidang kesehatan masyarakat bahkan tak jarang Presiden Soekarno membesuk masyarakat yang sedang dirawat.

Tonggak penting perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia setelah kemerdekaan terjadi pada 1951 saat diperkenalkannya program bandung plan oleh Dr.J.Leimena dan Dr.Abdoel Fatah dimana program tersebut muncul dari keresahan mereka yang ingin mewujudkan pengobatan modern agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Konsep program ini ialah pelayanan kesehatan bagi masyarakat meliputi aspek kuratif dan aspek preventif tidak boleh dipisahkan baik di rumah sakit maupun pos kesehatan. Hal itu direalisasikan agar pelayanan kesehatan lebih efektif dan efisien.

Bandung plan ini direalisasikan melalui 4 tingkat pengembangan kesehatan masyarakat seperti melakukan pembangunan rumah sakit utama di kota, rumah sakit pembantu di daerah kabupaten, poliklinik di kawasan kecamatan dan pos kesehatan pada wilayah yang terpencil.

Realisasi nyata gagasan tersebut berlaku pada tahun 1952 yang tertuang dalam praktik pendidikan kesehatan dimana kurikulum saat itu mewajibkan para dokter yang telah lulus untuk dapat bekerja dan berkontribusi di daerah terpencil selama 3 tahun.

Tak hanya itu, Dr.J.Leimena pada tahun 1956 membangun Proyek Bekasi yang dijadikan contoh untuk pelayanan, pelatihan, serta pengelolaan program kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia.

Pada 1967 diadakan seminar pertama STOVIA diikuti ahli kesehatan di Indonesia membahas program kesehatan masyarakat terpadu. Saat seminar dr.Achmad Dipodilogo menggagas konsep pusat kesehatan masyarakat sebagai upaya program kesehatan terpadu di Indonesia yang mengacu pada program bandung plan.

Selanjutnya dalam Rapat Kerja Nasional pada 1968 ditetapkan bahwa Puskesmas menjadi sistem pelayanan terpadu yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun