Mohon tunggu...
Imelda Wijaya
Imelda Wijaya Mohon Tunggu... -

Menulis buat saya merupakan salah satu terapi jiwa untuk mempertahankan kewarasan di tengah kemunafikan dunia. My blog : http://www.imelsworld.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Kupu-Kupu Kertas

14 Juni 2010   05:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:33 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berhenti di satu titik Alpa bercinta dengan bayangnya Letih hati terombang-ambing Mengulai tertunduk lesu Kupu kertas wakilkan hati Tampung megahnya kesah Gurat lurik sayap terhias Semua warna pun dituang Tapi mengapa ... Bukan tenang di ujung menanti Seolah tak rela lepaskan Tak sanggup berhenti ... tanpanya Kupu kertas itu meluap Terbang bebas ke mana suka Sebagian diam tertinggal Tak bisa pergi dari hati Terlukis dirinya di sana Bernoda bulir air mata Tak sanggup kepakkan sayap Sembab melayu basah -Bie- Sumber gambar : http://ariagne.deviantart.com/art/Things-I-ll-never-say-86601795?qj=3&q=boost%3Apopular+in%3Aphotography+butterflies+love&qo=732

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun